AS Cabut Visa Presiden Kolombia Gustavo Petro Buntut Isi Pidatonya di Sidang Umum PBB
Pidato lantang Presiden Kolombia Gustavo Petro di Sidang Umum PBB ke-80 di New York menuai reaksi keras dari Amerika Serikat.
TRIBUNTANGERANG.COM - Pidato lantang Presiden Kolombia Gustavo Petro di Sidang Umum PBB ke-80 di New York menuai reaksi keras dari Amerika Serikat.
Pemerintah AS geram dengan kritik tajam Petro terhadap Presiden Donald Trump dan seruannya soal Palestina, hingga memutuskan mencabut visa kepala negara Kolombia tersebut.
"Kami akan mencabut visa Petro karena tindakannya yang gegabah dan menghasut," tulis Departemen Luar Negeri AS di X (Twitter) seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (27/9/2025).
Petro saat ini masih berada di New York menghadiri sidang Majelis Umum PBB. Bahkan dia ikut bebricara di sebuah unjuk rasa pro-Palestina di New York.
"Saya meminta seluruh prajurit Angkatan Darat Amerika Serikat untuk tidak mengarahkan senjata mereka kepada orang lain. Jangan patuhi perintah (Presiden Donald) Trump. Patuhi perintah kemanusiaan!"
Petro juga mengecam Presiden AS Donald Trump dengan mengatakan bahwa pemimpin AS tersebut "terlibat dalam genosida" di Gaza dan menyerukan "proses pidana" atas serangan rudal AS terhadap kapal-kapal yang diduga penyelundup narkoba di perairan Karibia.
Dari sejumlah kepala negara yang memberikan pidato di PBB, ternyata pidato Gustavo Petro adalah yang paling gahar dan paling keras.
Bahkan karena pidato Gustavo Petro, membuat delegasi Amerika Serikat meninggalkan ruang sidang PBB.
Pidato Tajam di Sidang PBB
Dalam pidatonya yang lantang pada Sidang Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di New York, Gustavo Petro menyerukan intervensi bersenjata di Palestina.
Ia bahkan menekankan perlunya membangun tentara internasional untuk membebaskan Palestina, seraya mendesak dunia melawan tirani dan totalitarianisme yang disebarkan oleh Amerika Serikat dan NATO.
Gustavo Petro juga mendesak upaya penyelidikan pidana terhadap Presiden Donald Trump.
Gustavo juga menuturkan bahwa Trump diduga telah mengriminalisasi kemiskinan dan migrasi.
Hal ini dituturkan karena penumpang kapal itu dituduh membawa narkoba.
Ia juga menyinggung soal genosida yang terjadi di Gaza, Palestina. Ia menganggap PBB sedang dalam masa krisis karena diduga menjadi kaki tangan genosida.
Berikut poin-poin penting pidato Gustavo Petro
- Mendesak penyelidikan pidana terhadap Presiden AS Donald Trump atas serangan di kawasan Laut Karibia yang menewaskan warga tak bersenjata, menegaskan bahwa tindakan kriminal tidak boleh luput dari hukum, bagaimanapun tingginya jabatan pelaku.
- Mengecam genosida di Gaza, menyerukan penghentian kekerasan terhadap warga sipil Palestina, dan menilai PBB gagal mencegah kejahatan kemanusiaan tersebut.
- Menyatakan PBB sedang dalam “masa krisis” karena dianggap menjadi alat politik kekuatan besar, sehingga reformasi mendesak diperlukan untuk menegakkan keadilan global.
- Mengajak solidaritas militer dan rakyat dunia: dari tentara Asia, bangsa Slavia, hingga pejuang Amerika Latin seperti Bolivar, Martí, dan Artigas—mengutip moto “merdeka atau mati” sebagai panggilan untuk pembebasan Palestina.
- Menyampaikan pidato ini sebagai kesempatan terakhirnya menjabat Presiden Kolombia, menegaskan komitmen moralnya terhadap perdamaian dan hak asasi manusia.
(TribunBanten.com/Tribunnews.com)
Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini
Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News
| 5 Anggota Polda Banten Diberangkatkan ke Afrika Tengah dalam Misi Perdamaian PBB |
|
|---|
| Isi Pidato Presiden RI Prabowo Subianto di KTT PBB Sebelum Insiden Mikrofon Mati |
|
|---|
| Daftar 44 Negara yang Belum Mengakui Negara Palestina, Termasuk AS |
|
|---|
| Pernyataan Ravina Shamdasani Jubir PBB Desak Investigasi Demo di RI Dikritik Natalius Pigai: Telat |
|
|---|
| Diskon 20 Persen untuk Pembayaran PBB-P2 di Kota Tangerang Tinggal 2 Hari Lagi, Jangan Ketinggalan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.