Saksi Mata Sebut Sejak Awal Barracuda Brimob Melaju Ugal-ugalan hingga Tewaskan Driver Ojol

TRIBUN TANGERANG.COM, JAKARTA- Peristiwa nahas terjadi di kawasan Pejompongan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025) malam.

Affan Kurniawan (20) driver ojol meninggal setelah tertabrak kemudian terlindas mobil rantis Brimob atau biasa disebut Barracuda.

Barracuda adalah kendaraan lapis baja yang kokoh dan serba guna. Barracuda digunakan mendukung tugas-tugas berat, mulai dari pengamanan aksi demonstrasi, operasi anti-terorisme, hingga pengamanan konflik horizontal.

Barracuda itu menabrak Affan Kurniawna saat membela masa pendemo. Namun ketika akan melintas Barracuda dihadang massa.

Massa pendemo yang beringas memukuli kendaraan lapis baja tersebut. Terjebak Barracuada terus melaju hendak meninggalkan lokasi.

Namun nahas, ketika berusaha meninggalkan lokasi, seorang driver ojol tertabrak kemudian terlindas.

Meski sempat berhenti pasca menabrak dan Barracuda kemudian melaju kembali sehingga menabrak tubuh malang Affan Kurniawan.

Berdasarkan video beredar, Affan Kurniawan masih sanggup berdiri kala itu. Dia dipapah pendemo ke sepeda motor dan membawanya ke rumah sakit.

Namun ajal menjemput Affan Kurniawan yang kala itu tengah bekerja mencari nafkah mengantar orderan makanan.

Rantis Brimob Disebut Berjalan Ugal-ugalan

Barracuda Brimob Polda Metro Jaya diduga melaju ugal-ugalan dan mencoba menabrak massa aksi saat pembubaran unjuk rasa di kawasan Pejompongan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025) malam.

Aksi berbahaya itu terekam dalam video yang viral di media sosial. Terlihat rantis melaju kencang ke arah kerumunan sambil membunyikan sirine. Massa yang berada di jalurnya berhamburan menghindar.

Namun diduga Barracuda tersebut melaju zigzag demi mendapatkan ruang untuk meninggalkan lokasi.

Namun, nahas menimpa seorang pengemudi ojek online, Affan Kurniawan (21), yang sedang berada di lokasi. Ia tidak sempat menghindar dan akhirnya tertabrak serta terlindas hingga tewas.

Saksi mata berinisial Abdul mengatakan, sejak awal laju kendaraan itu sudah tampak tidak terkendali dan seolah sengaja diarahkan ke kerumunan pendemo.

“Dia benar-benar nyoba nabrakin para pendemo, kanan-kiri ugal-ugalan. Siapa saja yang ada di depan, dilindas,” ujarnya, Kamis malam.

Menurut Abdul, korban yang tewas bukan bagian dari massa aksi. Affan saat itu hanya sedang bekerja mengantarkan pesanan makanan ke kawasan Bendungan Hilir.

Namun karena jalan macet akibat kericuhan, ia berhenti di sekitar Pejompongan dan justru menjadi korban.

Kapolda Metro Jaya Minta Maaf

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Asep Edi Suheri, membenarkan adanya korban jiwa dalam insiden ini. Ia menyampaikan duka cita mendalam sekaligus permohonan maaf kepada keluarga Affan.

“Hari ini kami sangat berduka. Atas nama pimpinan Polda Metro, saya menyampaikan permohonan maaf yang mendalam kepada keluarga almarhum,” kata Asep, Jumat (29/8/2025) dini hari.

Ia menegaskan kasus ini akan diproses secara hukum. Anggota yang terbukti melakukan kesalahan akan ditindak oleh Divisi Propam Polri.

Tujuh Anggota Brimob Diamankan

Sebanyak tujuh anggota Brimob telah diamankan terkait peristiwa ini. Mereka terdiri dari Kompol C, Aipda M, Bripka R, Briptu D, Bripda M, Bharaka Y, dan Bharaka D.

“Siapa pun yang melakukan pelanggaran akan diproses sesuai aturan. Keluarga korban meminta keadilan, dan itu akan kami penuhi,” tegas Irjen Asep dikutip dari Tribunnews

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News