Jokowi Pilih Tetap Tinggal di Solo Meski Punya Rumah Pensiun Rp120 Miliar di Kabupaten Karanganyar

Jokowi tak mau angkat kaki dari Solo lalu pindah ke rumah pensiunan yang terletak di Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar.

Editor: Joko Supriyanto
(KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati)
DEWAN PEMBINA PSI- Presiden ke-7 Jokowi, pada Jumat (26/9/2025).Sosok J yang menjadi ketua dewan pembina PSI. (KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati) 

TRIBUNTANGERANG.COM - Joko Widodo atau Jokowi memilih untuk tetap tinggal di kediamannya di Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta (Solo), Jawa Tengah meski rumah pensiunan seharga Rp120 miliar hampir rampung.

Jokowi tak mau angkat kaki dari Solo lalu pindah ke rumah pensiunan yang terletak di Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar.

Padahal rumah pensiun milik Jokowi ini merupakan fasilitas yang diberikan negara kepada mantan presiden setelah masa jabatannya berakhir.

Bahkan rumah ini terbilang mewah karena berdiri di atas lahan 12.000 meter persegi, yang berharga Rp 10 juta per meter.

Jadi untuk harga tanah saja rumah pensiun Jokowi menelan anggaran negara Rp 120 miliar, belum ongkos membangun, plus perabotan.

Jokowi beralasan tak mau tinggalkan Solo untuk pindah ke Karanganyar rumah pensiunannya, karena sudah punya rumah di Solo.

"Tetap di rumah lama. Sudah punya rumah kok,” ujarnya dikutip dari Tribunnews.com.

Baca juga: Jokowi Ungkap Alasan Bangun Whoosh, Atasi Kerugian Negara Rp100 Triliun Pertahun Karena Macet

 Lahan yang digunakan untuk rumah pensiun itu awalnya merupakan lahan kosong yang diapit oleh Grandis Barn dan Rumah Makan Taman Sari, tepat di samping Jalan Adi Sucipto.

Meski rumah baru itu sangat mewah, Jokowi mengaku lebih nyaman tinggal di kediaman lamanya di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo.

"Kita sudah punya rumah. Meskipun kecil, apa pun bentuknya tetap senang di rumah lama,” katanya.

Kendati demikian, Jokowi tidak menolak rumah tersebut. Ia membuka kemungkinan akan memanfaatkannya untuk kegiatan tertentu.

"Ya bisa saja dipakai untuk pertemuan-pertemuan atau menerima tamu,” jelasnya.

Ia juga tidak menutup kemungkinan rumah itu bisa dimanfaatkan publik di kemudian hari. Namun, ia menegaskan tidak akan berpindah domisili.

“Ya bisa saja (dibuka untuk publik). Enggak pindah domisili. Tetap di Sumber,” katanya.

Rumah dua lantai tersebut diketahui sudah memasuki tahap pengerjaan sekitar 90 persen, terdiri atas bangunan utama, halaman, dan taman.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved