608 Rumah Terendam, Ribuan Warga Padang Pariaman Mengungsi Akibat Empat Sungai Meluap

Banjir besar melanda Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, usai hujan deras mengguyur wilayah tersebut mulai Sabtu (22/11/2025).

Editor: Joseph Wesly
(TribunPadang/Istimewa)
BANJIR PADANG PARIAMAN - Petugas membantu evakuasi warga korban banjir di Nagari Kampuang Galapung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, Senin (24/11/2025). (TribunPadang/Istimewa) 

Ringkasan Berita:
  • Hujan deras memicu banjir di Padang Pariaman, merendam 608 rumah dan 1.824 jiwa di 7 kecamatan. Evakuasi berjalan lancar, tanpa korban jiwa.
  • Banjir merusak jembatan, saluran irigasi, bendungan, fasilitas pendidikan, dan 108,5 hektare lahan pertanian. Jalan depan RSUD Padang Pariaman juga terdampak.
  • BPBD, TNI–Polri, dan relawan siaga dengan dapur umum dan alat berat. Warga diminta menjauhi bantaran sungai dan pantau debit air.

 

TRIBUNTANGERANG.COM, PARIT MALINTANG- Banjir besar melanda Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, usai hujan deras mengguyur wilayah tersebut mulai Sabtu (22/11/2025). 

Empat sungai meluap dan membawa air bah ke permukiman warga sejak Minggu (23/11), membuat ribuan penduduk terpaksa meninggalkan rumah masing-masing.

Data sementara mencatat 608 rumah terendam, dengan 1.824 jiwa dari 608 kepala keluarga terdampak banjir yang meluas hingga ke 7 kecamatan dan 14 nagari.

Seluruh warga berhasil dievakuasi, baik secara mandiri maupun dengan bantuan tim gabungan. Tidak ada korban jiwa, meskipun dua warga mengalami luka ringan.

Akses Jalan Rusak, Lahan Pertanian Ikut Terendam

Banjir kali ini membawa kerusakan cukup signifikan. Selain 608 rumah yang terendam, dua rumah dilaporkan rusak, dan 108,5 hektare lahan pertanian ikut terendam air.

Sejumlah infrastruktur juga terdampak, di antaranya:

  • dua jembatan,
  • dua saluran irigasi,
  • satu bendungan,
  • satu fasilitas pendidikan,
  • dan dua titik akses jalan.

Salah satu ruas jalan yang mengalami kerusakan berada tepat di depan RSUD Padang Pariaman, sehingga mengganggu mobilitas warga dan kendaraan penanganan darurat.

BPBD–TNI–Polri Kerahkan Tim, Alat Berat Dibutuhkan

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama TNI–Polri, pemerintah kabupaten, pemerintah nagari, relawan, hingga dinas terkait terus melakukan upaya cepat: pendataan, evakuasi, serta penanganan darurat.

BPBD juga menyoroti kebutuhan mendesak alat berat untuk membuka akses jalan yang tertutup material longsor. Dapur umum dikerahkan untuk memastikan kebutuhan makanan warga terdampak tetap terpenuhi.

Hingga Minggu malam, hujan masih turun di sejumlah titik lokasi banjir, membuat petugas bekerja ekstra hati-hati.

Waspada Banjir Susulan, Masyarakat Diminta Jauhi Tepi Sungai

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengingatkan potensi banjir susulan masih terbuka. Ia meminta warga tetap meningkatkan kewaspadaan dan mengikuti arahan pemerintah daerah.

“Masyarakat diminta menjauh dari area bantaran sungai dan segera melapor bila ada kenaikan debit air,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (24/11/2025).

Abdul menambahkan bahwa pemantauan cuaca serta kondisi sungai harus dilakukan terus-menerus untuk meminimalisasi risiko tambahan. Informasi resmi terbaru, kata dia, dapat dipantau melalui kanal pemerintah dikutip dari kompas.com

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved