Sikap Mahfud MD Dihubungi Jenderal untuk Isi Kursi Menko Polkam Sehari Sebelum Reshuffle Kabinet

Mahfud MD bercerita jika dirinya sempat mendapatkan tawaran untuk mengisi kursi Menko Polkam sehari sebelum Istana mengumumkan reshuffle kabinet.

Editor: Joko Supriyanto
Youtube/Mahfud MD Official
Mahfud MD blak-blakan seorang jenderal senior meminta agar mengisi kursi Menko Polkam pada 7 September 2025 sehari jelang reshuffle Menteri Prabowo. 

TRIBUNTANGERANG.COM - Pakar hukum tata negara, Mahfud MD bercerita jika dirinya sempat mendapatkan tawaran untuk mengisi kursi Menko Polkam sehari sebelum Istana mengumumkan reshuffle kabinet.

Mahfud MD blak-blakan seorang jenderal senior meminta agar mengisi kursi Menko Polkam pada 7 September 2025 sehari jelang reshuffle Menteri Prabowo.

Hanya saja, kata Mahfud MD dirinya belum memberikan jawaban atas permintaan itu. Ternyata ada alasan dibalik itu semua.

Kabar dirinya mendapat telepon dari Jenderal Senior itu disampaikan dalam kanal Youtube Mahfud MD Official, Senin (22/9/2025).

"Tanggal 7 September 2025 malam saya ditelepon, jadi menjelang pengumuman reshuffle kabinet," kata Mahfud MD.

Cerita Mahfud, Jenderal tersebut menanyakan keberadaanya, hanya kala itu ia sedang berada di Yogyakarta.

"Pak Mahfud Dimana?, saya di Jogja jawab saya, terus kapan pulang? saya bilang saya kuliah dulu, besok lusa pulangnya. Bahkan tangga 8 pun saya tetap di Jogja," kata Mahfud MD.

Disampaikan Mahfud pada 9 September 2025, barulah dirinya bertemu dengan Jenderal Senior yang tak disebutkan namanya itu. Pertemuan itu, ia ditawari Kursi Menko Polkam.

"Dia bilang begini, Pak Mahfud, Menko Polkam perlu orang yang bisa menjembatani TNI Porli dan diskusi-diskusi kami, kecenderungannya ke Pak Mahfud," kata Mahfud menirukan.

"Saya tidak menjabat ketika Pak Mahfud mau ke situ gitu," katanya.

Mahfud MD mengungkapkan alasan dibalik dirinya belum memberikan jawaban atas permintaan itu apakah harus diterima apakah ditolak.

"Ngambang (jawaban) saya. Saya tidak bilang iya. Ndak enak menolak, kalau menolak 'sombong banget nih orang'," ujar mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) itu.

Baca juga: Mahfud MD Tak Heran Budi Arie Direshuffle Prabowo sebagai Menteri: Apa yang Dikerjakan Tidak Jelas

Di samping itu, Mahfud menyampaikan, jawaban soal bersedia atau tidaknya untuk jabatan itu tak ia berikan karena komitmen dan etika politik yang dipegangnya.

"Saya kan dulu sudah menyatakan komitmen, standar etik saya, jabatan di pemerintahan ini harus diduduki oleh mereka yang menang, yang berkeringat secara politik. Saya kan tidak," ujar Mahfud.

"Standar etik saya sudah diumumkan 22 April (2024) ketika diputus oleh MK, kan banyak yang tanya 'Bapak mau masuk ndak?' Ini standar etik," sambungnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved