Berita Viral

Salsa Erwina Hutagalung Jadi Korban Doxing usai Kritik Ahmad Sahroni, RW Jaga Rumah Keluarga

Doxing adalah perbuatan membuka data diri seseorang dan membagikannya di ruang publik tanpa persetujuan

Penulis: Ikhwana Mutuah Mico | Editor: Joseph Wesly
Kolase: Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra dan Instgaram @salsaer
KORBAN DOXING- Melalui unggahan di akun instagram pribadinya, secara tegas Salsa Erwina Hutagalung menantang Ahmad Sahroni untuk debat dengan juri profesional. Namun kini dirinya menjadi korban doxing. 

Alih-alih dijawab dengan argumen, kritik sering kali dibalas dengan intimidasi personal yang tidak hanya melukai pengkritik, tetapi juga keluarganya.

Sosok Erwina

 Dirangkum dari akun Linkedin pribadinya, Salsa Erwina diketahui lulusan dari Universitas Gadjah Mada pada (2010-2014).

Ia mengambil jurusan Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Selama berkuliah, Salsa Erwina dikenal sebagai mahasiswi berprestasi.

Dirinya menjadi lulusan terbaik Hubungan Internasional Angkatan November dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,81 dari 4,00.

Baca juga: Rumah Salsa Erwina di Tangsel Dijaga Warga Usai Kritik ke Ahmad Sahroni, Ibunya Diminta Tak Diganggu

Salsa panggilan akrabnya juga meraih predikat Mahasiswa Berprestasi Tingkat Universitas Gadjah Mada tahun 2014

Tidak sampai di situ, perempuan yang punya hobi traveling ini meraih predikat 10 besar mahasiswa berprestasi tingkat Indonesia tahun 2014 dari Kementerian Pendidikan.

Dalam urusan debat, Salsa Erwina juga telah menorehkan prestasi hingga tingkat internasional.

Yakni juara dan pembicara Terbaik ke-3 (kategori Bahasa Inggris sebagai Bahasa Asing) Kejuaraan Debat Asia Bersatu, Universitas Teknologi Nanyang, Singapura pada 2014.

Kemudian dirinya juga masuk perempat final lomba debat dunia Asia Pasifik di Berlin, Jerman pada 2012.

Perjalan karier

Salsa Erwina mengawali karier profesionalnya pada April 2015 hingga April 2016. 

Ia pertama kali bekerja sebagai  Koordinator Keberlanjutan di perusahaan Danone merupakan salah satu perusahaan makanan dan minuman yang berkantor pusat di Paris.

Dirinya kemudian bekerja di perusahaan iPrice Group, web pembanding harga belanja daring yang berbasis di Kuala Lumpur, Malaysia.

Halaman
123
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved