Berita Viral

Salsa Erwina Hutagalung Jadi Korban Doxing usai Kritik Ahmad Sahroni, RW Jaga Rumah Keluarga

Doxing adalah perbuatan membuka data diri seseorang dan membagikannya di ruang publik tanpa persetujuan

Penulis: Ikhwana Mutuah Mico | Editor: Joseph Wesly
Kolase: Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra dan Instgaram @salsaer
KORBAN DOXING- Melalui unggahan di akun instagram pribadinya, secara tegas Salsa Erwina Hutagalung menantang Ahmad Sahroni untuk debat dengan juri profesional. Namun kini dirinya menjadi korban doxing. 

TRIBUN TANGERANG.COM,JAKARTA- Kritik keras Salsa Erwina Hutagalung kepada anggota DPR RI Ahmad Sahroni berbuntut panjang. 

Melalui unggahan video di media sosial, diaspora Indonesia di Denmark ini menantang Sahroni untuk debat terbuka terkait kinerja DPR RI.

Namun, respons balik yang diterimanya justru berupa serangan digital atau doxing.

Doxing adalah perbuatan membuka data diri seseorang dan membagikannya di ruang publik tanpa persetujuan.

Di berbagai platform media sosial, beredar foto wajah Salsa yang dibubuhi tuduhan sebagai “Aktor Perusak Negara dari Luar Negeri”.

Tak berhenti di situ, data pribadinya mulai dari nama lengkap, NIK, alamat rumah, hingga latar belakang keluarga juga ikut disebarkan.

Akibat doxing tersebut, keluarga Salsa di Pamulang, Tangerang Selatan ikut terdampak. Rumah keluarganya kini dijaga warga setempat untuk mencegah gangguan.

Ibunya yang sudah lanjut usia pun disebut rentan secara kesehatan dan diminta tidak diganggu.

Ketua RW setempat menegaskan, keluarga tidak ada kaitan dengan polemik politik yang tengah ramai.

Peneliti senior Pusat Riset Politik BRIN, Lili Romli, mengecam keras praktik tersebut.

Baca juga: BRIN Sebut Kritik Salsa Erwina Hutagalung ke Ahmad Sahroni Sah, Serangan Balik ke Keluarga Tak Sehat

“Kritik itu sah dan dijamin konstitusi. Tapi kalau dijawab dengan penyebaran data pribadi serta menyeret keluarga, itu tindakan tidak bertanggung jawab dan mencederai demokrasi,” tegasnya.

Dari sisi hukum, tindakan doxing jelas bertentangan dengan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU No. 27 Tahun 2022).

Pasal 65 UU PDP menegaskan bahwa setiap orang yang dengan sengaja mengungkapkan data pribadi tanpa izin dapat dipidana penjara hingga 5 tahun atau denda maksimal Rp5 miliar.

Artinya, pihak yang menyebarkan data pribadi Salsa bisa dijerat hukum jika terbukti melakukan pelanggaran.

Kasus Salsa Erwina menunjukkan rapuhnya perlindungan terhadap warga yang berani menyampaikan kritik di ruang digital.

Alih-alih dijawab dengan argumen, kritik sering kali dibalas dengan intimidasi personal yang tidak hanya melukai pengkritik, tetapi juga keluarganya.

Sosok Erwina

 Dirangkum dari akun Linkedin pribadinya, Salsa Erwina diketahui lulusan dari Universitas Gadjah Mada pada (2010-2014).

Ia mengambil jurusan Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Selama berkuliah, Salsa Erwina dikenal sebagai mahasiswi berprestasi.

Dirinya menjadi lulusan terbaik Hubungan Internasional Angkatan November dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,81 dari 4,00.

Baca juga: Rumah Salsa Erwina di Tangsel Dijaga Warga Usai Kritik ke Ahmad Sahroni, Ibunya Diminta Tak Diganggu

Salsa panggilan akrabnya juga meraih predikat Mahasiswa Berprestasi Tingkat Universitas Gadjah Mada tahun 2014

Tidak sampai di situ, perempuan yang punya hobi traveling ini meraih predikat 10 besar mahasiswa berprestasi tingkat Indonesia tahun 2014 dari Kementerian Pendidikan.

Dalam urusan debat, Salsa Erwina juga telah menorehkan prestasi hingga tingkat internasional.

Yakni juara dan pembicara Terbaik ke-3 (kategori Bahasa Inggris sebagai Bahasa Asing) Kejuaraan Debat Asia Bersatu, Universitas Teknologi Nanyang, Singapura pada 2014.

Kemudian dirinya juga masuk perempat final lomba debat dunia Asia Pasifik di Berlin, Jerman pada 2012.

Perjalan karier

Salsa Erwina mengawali karier profesionalnya pada April 2015 hingga April 2016. 

Ia pertama kali bekerja sebagai  Koordinator Keberlanjutan di perusahaan Danone merupakan salah satu perusahaan makanan dan minuman yang berkantor pusat di Paris.

Dirinya kemudian bekerja di perusahaan iPrice Group, web pembanding harga belanja daring yang berbasis di Kuala Lumpur, Malaysia.

Ia meniti kariernya pertama sebagai kepala pemasaran konten, lanjut ke manajer pemasaran dan kemitraan strategis.

Jabatannya terakhir sebagai kepala pengembangan bisnis.

Ia bekerja iPrice Group dari Desember 2016 hingga Agustus 2020.

Selanjutnya, Salsa Erwina melanjutkan kariernya di RevoU, perusahaan edutech yang dikenal sebagai akademi pembelajaran online atau platform skilling profesional di Indonesia.

Perempuan kelahiran Jakarta ini berkarier dari Februari 2020 hingga Desember 2021. 

Jabatan terakhirnya sebagai wakil presiden pengembangan bisnis.

Kini, Salsa Erwina berkerja di Vestas adalah perusahaan energi terbarukan dari Denmark yang merancang, memproduksi, memasang, dan melayani turbin angin darat dan lepas pantai.

Ia mulai bekerja dari Maret 2022 hingga sekarang.

Jabatannya sebagai tim strategi dan manajemen portofolio Vestas.

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved