Demo DPR RI
KPAI Minta Polisi Bebaskan 7 Anak yang Masih Ditahan usai Ikut Aksi Unjuk Rasa di DPR RI
Katanya ini belum proses hukum, ketika saya datang segera BAP, karena orang tuanya sudah menunggu lama
Penulis: Nurmahadi | Editor: Joseph Wesly
Laporan Reporter Tribuntangerang.com, Nurmahadi
TRIBUNTANGERANG.COM, TIGARAKSA- Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta tujuh anak yang ditahan Polres Jakarta Utara, usai terlibat aksi unjuk rasa segera dibebaskan.
Hal itu disampaikan Komisioner KPAI Diyah Puspitarini saat mengunjungi kediaman Andika Lutfi, pelajar asal Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten, yang meninggal dunia usai mengikuti aksi demonstrasi di DPR RI.
"Belum dikeluarkan, kami minta bantuannya, karena ini sudah 3x24 jam," ujarnya kepada wartawan, Kamis (4/9/2025).
Atas hal itu pihaknya mendorong kepada aparat penegak hukum untuk segera mengembalikan anak tersebut kepada orangtuanya.
"Katanya ini belum proses hukum, ketika saya datang segera BAP, karena orang tuanya sudah menunggu lama. Kedua terkesan mereka (anak) pelaku, mereka harus dikembalikan," kata dia.
Satu Sel dengan Orang Dewasa
Selain soal penahaan, KPAI juga kecewa dengan perlakuan polisi kepada anak yang ditangkap karena berdemo.
Alasannya, petugas kepolisian yang menyatukan para pelajar tersebut dengan tahanan orang dewasa.
"Dan yang paling mengecewakan, mereka satu sel dengan orang dewasa. Hari ini Kompolnas KPAI dan Bareskrim harus dikembalikan," ungkapnya.
Di samping itu Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi menduga ada oknum yang sengaja melibatkan anak dalam aksi unjuk rasa.
Arifah mengaku pihaknya mendapatkan informasi soal adanya modus ajakan kepada para pelajar untuk mengikuti aksi demonstrasi dengan dalih menonton konser ataupun pertandingan sepak bola.
Ajakan yang menjebak kalangan pelajar itu disebarkan melalui aplikasi pesan singkat.
"Kami mendapatkan informasi bahwa ini ada ajakan melalui WA, ada yang ngajak nonton konser, nonton bola, tapi ternyata anak anak ini diberhentikannya di tempat tertentu," ucap Arifah.
Atas hal itu, Arifah akan berkoordinasi dengan sejumlah organisasi masyarakat perempuan untuk mensosialisasikan soal pengawasan terhadap anak-anak agar tidak mengikuti aksi demonstrasi.
"Kami berkoordinasi dengan ormas-ormas perempuan untuk semua menjaga anak-anaknya, menjaga keluarganya untuk tidak keluar rumah sampai waktu tertentu, sehingga kondisi menjadi lebih baik," ungkapnya. (m41)
Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini
Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News
Daftar Promo BCA Hari Pelanggan Nasional 2025: Roti’O Rp5.000 hingga Jungleland Beli 1 Gratis 1 |
![]() |
---|
Kompol Cosmas Menangis Saat Dipecat dari Polri, Minta Maaf atas Meninggalnya Driver Ojol Affan |
![]() |
---|
Jadwal Demo di Jakarta Hari Ini Kamis 4 September 2025, Cek Lokasi dan Waktunya |
![]() |
---|
Jadwal SIM Keliling di Kota Tangerang Kamis 4 September 2025 Ada Dua Lokasi, Simak Persyaratannya |
![]() |
---|
6 Fakta Pemecatan Kompol Cosmas usai Rantis Brimob Tewaskan Driver Ojol Affan Kurniawan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.