Saksi Kata

Meninggal Usai Ikut Aksi di DPR, Kepergian Andika Sisakan Duka Mendalam

Tak ada yang menyangka kepergian Andika Lutfi Falah (16) menyisakan duka mendalam di lingkungannya, termasuk sahabatnya.

TribunTangerang.com
Fakhriy Adnan Fauzi (17), teman masa kecil Andika, menjadi saksi dari rangkaian kabar mengejutkan yang datang bertubi-tubi, (TribunTangerang.com - Wartakota Network/Ikhwana Mutuah Mico). 

Laporan Wartawan
TribunTangerang.com, Ikhwana Mutuah Mico

TRIBUNTANGERANG.COM, TIGARAKSA – Tak ada yang menyangka kepergian Andika Lutfi Falah (16) menyisakan duka mendalam di lingkungannya. Sosoknya dikenal ceria, aktif di lingkungan, dan tak pernah jauh dari canda tawa bersama teman-teman.

Semua berubah sejak kabar Andika mengalami luka usai mengikuti aksi di Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Jumat (29/8/2025)

Fakhriy Adnan Fauzi (17), teman masa kecil Andika, menjadi saksi dari rangkaian kabar mengejutkan yang datang bertubi-tubi.

"Saya dikabarin kalau Andika masuk rumah sakit, katanya kepalanya bocor. Tapi waktu itu dibilang cuma luka ringan, bisa dijahit. Jadi saya kira nggak akan separah itu," ujar Fakhriy kepada TribunTangerang.com, Minggu (7/9/2025).

Kala itu, Fakhriy diminta teman yang mengabarinya agar tidak langsung menyebarluaskan informasi tersebut, karena kondisinya masih belum jelas.

Kekhawatiran mulai tumbuh, lanjut Fakhriy, ketika kabar berikutnya menyebut Andika sudah tak sadarkan diri dan harus dirawat di ruang ICU.

Tak berselang lama, Fakhriy mencoba menghubungi kakak dari Andika untuk memastikan kabar. Saat itulah kenyataan pahit datang menghantam.

“Kakaknya tiba-tiba update status WhatsApp, bilang kalau adiknya udah nggak ada. Saya langsung hancur, Kak. Nggak nyangka, baru chat sama kakaknya, baru mau jenguk, malah dapet kabar dia udah meninggal,” kenangnya, menahan emosi.

Ia segera mengabari seluruh teman-teman yang tinggal satu lingkungan, mengajak mereka datang ke rumah duka dan memberikan dukungan bagi keluarga Andika.

“Langsung rame-rame ke rumah duka. Kami bantu semampunya. Bantu beresin, bantu ngabarin orang, semua gerak,” katanya.

Fakhriy mengenal Andika sejak kecil. Meski berbeda satu tahun usia, mereka tumbuh bersama di lingkungan yang sama dan sering bermain, nongkrong, hingga berencana mencari tempat PKL bersama.

“Dia orangnya paling rame, paling bikin hidup suasana kalau lagi nongkrong. Suka ngelawak, gampang bergaul, nggak pernah bikin suasana sepi,” ucapnya dengan suara lirih.

“Kita udah rencana cari PKL bareng, tapi belum kesampaian. Udah kayak gini," imbuhnya.

Fakhriy menyebut sosok Andika dikenal luas, tak hanya oleh teman sebayanya, tapi juga orang tua di lingkungan rumah. 

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved