Gerombolan Monyet Liar di Jalan Serpong Kawasan Puspitek Membahayakan Pengendara
gerombolan monyet liat sering terlihat di Jalan Raya Serpong kawasan Puspitek. Pengguna jalan kerap memberi makan
Penulis: Rizki Amana | Editor: Dian Anditya Mutiara
TRIBUNTANGERANG.COM - Gerombolan monyet liar terlihat menampakkan diri di sisi Jalan Raya Serpong kawasan Puspiptek, Muncul, Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Pantauan TribunTangerang.com di lokasi, gerombolan monyet tersebut beraktivitas di bahu jalan protokol penghubung wilayah Kota Tangsel dengan Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Sebab, kawasan yang rindang ditumbuhi berbagai jenis pohon dan rerumputan membuat gerombolan hewan primata tersebut kerap bermain di lokasi.
Ditambah, warga sekitar ataupun pengguna jalan yang melintas kerap memberi makan segerombolan monyet liar tersebut.
"Sering melihat biasanya sore banyak, tapi sekarang hampir setiap jam ada, jadi setiap hari ada," kata Sumardi (57), pengguna jalan yang kerap melintas di ruas jalan tersebut, Setu, Kota Tangsel, Senin (16/8/2021).
Kerapnya Sumardi melintasi ruas jalan tersebut ditengarai berprofesi sebagai ojek online (ojol).
Sebab, tak sedikit orderan online yang diterimanya hingga membuatnya kerap melintasi ruas Jalan Raya Serpong.
Sumardi mengaku dirinya kerap khawatir tak kala adanya gerombolan monyet liar di bahu ruas jalan tersebut.
Pasalnya, tak jarang gerombolan monyet tersebut kerap menyeberangi ruas jalan yang banyak dilintasi kendaraan dengan kecepatan sedang.
"Khawatir ada karena ini kan binatang liar bukan pada satu tempatnya gitu. Karena ini jalan utama banyak truk-truk besar kecepatannya juga cukup tinggi, jadi sangat berbahaya," katanya.
Rasa khawatir itu semakin dirasakan ia saat berkendara melintasi ruas jalan kawasan Puspiptek tersebut yang kerap didapati gerombolan monyet liar.
Pasalnya, tak jarang warga sekitar ataupun pengendara memarkirkan kendaraan di pinggir jalan hanya untuk seledar melihat ataupun memberi makan gerombolan monyet liar tersebut.
"Rasa khawatir ada kadang-kadang pengendara berhenti di sini bukan jalur besar itu mempersempit jalur, sedangkan di sini rata-rata kecepatan 40 sampai 50 jadi risiko kita rem mendadak itu ada, sangat membahayakan dan jadi macet. Binatang liar ini kadang-kadang enggak diberi makan akan menyerang," ungkapnya.
Ia pun berharap adanya pihak petugas konservasi yang mengevakuasi gerombolang monyet liar di ruas Jalan Raya Serpong, kawasan Puspiptek tersebut.
"Dia (monyet-red) harus dipindahkan habitatnya. Karena di sini enggak ada pohon yang jadi makanannya juga di sini jadi di kasih sama masyarakat," pungkasnya. (m23)