Vaksinasi Covid19
Indonesia Beli 55 Kulkas Khusus dari UNICEF untuk Simpan Vaksin Covid-19 Pfizer
Vaksin berjenis mRNA ini memerlukan tempat penyimpanan bersuhu sangat rendah, hingga minus 70 derajat Celcius.
TRIBUNTANGERANG, JAKARTA - Pendistribusian vaksin Covid-19, khususnya merek Pfizer, ternyata tak mudah.
Vaksin berjenis mRNA ini memerlukan tempat penyimpanan bersuhu sangat rendah, hingga minus 70 derajat Celcius.
Untuk bisa memperkuat jalur distribusi logistik rantai dingin vaksin, pemerintah memutuskan membeli 55 unit lemari es khusus yang suhunya bisa sampai minus 80 derajat Celcius, melalui Unicef.
Baca juga: UPDATE Vaksinasi Covid-19 RI 24 Agustus 2021: Dosis Pertama 58.468.810, Suntikan Kedua 32.640.998
"Karena Unicef organisasi dunia yang melakukan distribusi vaksin miliaran tiap tahun dalam program vaksinasi anak-anak di semua pelosok bumi."
"Jadi kami membeli langsung lewat mereka."
"Karena harganya bisa jauh lebih murah dan ketersediaannya lebih cepat," tutur Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam rapat dengar pendapat bersama komisi IX DPR, Rabu (25/8/2021).
Baca juga: UPDATE Covid-19 Indonesia 24 Agustus 2021: 35.082 Orang Sembuh, 19.106 Positif, 1.038 Meninggal
Setibanya di Indonesia, lanjut Budi, lemari es ini akan dibawa ke 34 ibu kota provinsi.
"Nantinya 34 ibu kota provinsi ini bisa menjadi hub penyimpanan vaksin-vaksin yang membutuhkan rantai dingin capai minus 80 derajat Celcius," jelas mantan Wamen BUMN ini.
Indonesia juga melakukan lobi kepada COVAX GAVI, untuk mendapatkan hibah atau Grant 17 unit Ultra low temperature atau tempat penyimpanan khusus vaksin.
"Akan tiba minggu depan di Indonesia, dan sementara ditaruh di Biofarma dan di Kementerian Kesehatan, sebelum kita kirim ke daerah-daerah," jelasnya.
Update Vaksinasi
Sejak program vaksinasi Covid-19 dimulai pada 13 Januari 2021, pemerintah sudah menyuntikkan dosis pertama kepada 58.468.810 (27,75%) penduduk hingga Selasa (24/8/2021).
Sedangkan dosis kedua sudah diberikan kepada 32.640.998 (15,39%) orang.
Dikutip dari laman kemkes.go.id, rencana sasaran vaksinasi Covid-19 di Indonesia adalah 208.265.720 penduduk yang berumur mulai dari 12 tahun.
Baca juga: UPDATE Covid-19 Indonesia 24 Agustus 2021: 35.082 Orang Sembuh, 19.106 Positif, 1.038 Meninggal
Hal ini untuk mencapai tujuan timbulnya kekebalan kelompok (herd immunity).
Karena ketersediaan jumlah vaksin Covid-19 bertahap, maka dilakukan penahapan sasaran vaksinasi.
Untuk tahap pertama, vaksinasi Covid-19 dilakukan terhadap Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK).
Baca juga: ADA Pihak yang Minta Bayaran untuk Vaksinasi Covid-19? Laporkan ke Nomor dan Email Ini
Yang meliputi tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, dan tenaga penunjang yang bekerja pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Berdasarkan pendataan yang dilakukan sampai saat ini, jumlah SDM Kesehatan yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 adalah 1.468.764 orang, sedangkan populasi vaksinasi sebanyak 12.552.001 orang.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 23 Agustus 2021, dikutip Wartakotalive dari laman Covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 845.938 (21.3%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 669.103 (16.8%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 462.178 (11.6%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 372.388 (9.4%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 145.711 (3.7%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 144.608 (3.6%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 126.907 (3.2%)
RIAU
Jumlah Kasus: 119.568 (3.0%)
BALI
Jumlah Kasus: 102.140 (2.6%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 101.434 (2.5%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 89.072 (2.2%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 84.281 (2.1%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 62.926 (1.6%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 56.686 (1.4%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 56.525 (1.4%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 51.315 (1.3%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 44.704 (1.1%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 44.381 (1.1%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 41.890 (1.1%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 39.210 (1.0%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 33.882 (0.9%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 31.288 (0.8%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 31.093 (0.8%)
ACEH
Jumlah Kasus: 30.077 (0.8%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 30.074 (0.8%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 26.929 (0.7%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 24.601 (0.6%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 21.985 (0.6%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 21.837 (0.5%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 19.175 (0.5%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 14.212 (0.4%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 11.395 (0.3%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 11.126 (0.3%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 10.814 (0.3%). (Rina Ayu)