Vaksinasi Covid19

Indonesia Beli 55 Kulkas Khusus dari UNICEF untuk Simpan Vaksin Covid-19 Pfizer

Vaksin berjenis mRNA ini memerlukan tempat penyimpanan bersuhu sangat rendah, hingga minus 70 derajat Celcius.

Editor: Yaspen Martinus
Christof STACHE / AFP
Pendistribusian vaksin Covid-19, khususnya merek Pfizer, ternyata tak mudah. 

TRIBUNTANGERANG, JAKARTA - Pendistribusian vaksin Covid-19, khususnya merek Pfizer, ternyata tak mudah.

Vaksin berjenis mRNA ini memerlukan tempat penyimpanan bersuhu sangat rendah, hingga minus 70 derajat Celcius.

Untuk bisa memperkuat jalur distribusi logistik rantai dingin vaksin, pemerintah memutuskan membeli 55 unit lemari es khusus yang suhunya bisa sampai minus 80 derajat Celcius, melalui Unicef.

Baca juga: UPDATE Vaksinasi Covid-19 RI 24 Agustus 2021: Dosis Pertama 58.468.810, Suntikan Kedua 32.640.998

"Karena Unicef organisasi dunia yang melakukan distribusi vaksin miliaran tiap tahun dalam program vaksinasi anak-anak di semua pelosok bumi."

"Jadi kami membeli langsung lewat mereka."

"Karena harganya bisa jauh lebih murah dan ketersediaannya lebih cepat," tutur Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam rapat dengar pendapat bersama komisi IX DPR, Rabu (25/8/2021).

Baca juga: UPDATE Covid-19 Indonesia 24 Agustus 2021: 35.082 Orang Sembuh, 19.106 Positif, 1.038 Meninggal

Setibanya di Indonesia, lanjut Budi, lemari es ini akan dibawa ke 34 ibu kota provinsi.

"Nantinya 34 ibu kota provinsi ini bisa menjadi hub penyimpanan vaksin-vaksin yang membutuhkan rantai dingin capai minus 80 derajat Celcius," jelas mantan Wamen BUMN ini.

Indonesia juga melakukan lobi kepada COVAX GAVI, untuk mendapatkan hibah atau Grant 17 unit Ultra low temperature atau tempat penyimpanan khusus vaksin.

"Akan tiba minggu depan di Indonesia, dan sementara ditaruh di Biofarma dan di Kementerian Kesehatan, sebelum kita kirim ke daerah-daerah," jelasnya.

Update Vaksinasi

Sejak program vaksinasi Covid-19 dimulai pada 13 Januari 2021, pemerintah sudah menyuntikkan dosis pertama kepada 58.468.810 (27,75%) penduduk hingga Selasa (24/8/2021).

Sedangkan dosis kedua sudah diberikan kepada 32.640.998 (15,39%) orang.

Dikutip dari laman kemkes.go.id, rencana sasaran vaksinasi Covid-19 di Indonesia adalah 208.265.720 penduduk yang berumur mulai dari 12 tahun.

Baca juga: UPDATE Covid-19 Indonesia 24 Agustus 2021: 35.082 Orang Sembuh, 19.106 Positif, 1.038 Meninggal

Hal ini untuk mencapai tujuan timbulnya kekebalan kelompok (herd immunity).

Karena ketersediaan jumlah vaksin Covid-19 bertahap, maka dilakukan penahapan sasaran vaksinasi.

Untuk tahap pertama, vaksinasi Covid-19 dilakukan terhadap Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK).

Baca juga: ADA Pihak yang Minta Bayaran untuk Vaksinasi Covid-19? Laporkan ke Nomor dan Email Ini

Yang meliputi tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, dan tenaga penunjang yang bekerja pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Berdasarkan pendataan yang dilakukan sampai saat ini, jumlah SDM Kesehatan yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 adalah 1.468.764 orang, sedangkan populasi vaksinasi sebanyak 12.552.001 orang.

Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 23 Agustus 2021, dikutip Wartakotalive dari laman Covid19.go.id:

DKI JAKARTA

Jumlah Kasus: 845.938 (21.3%)

JAWA BARAT

Jumlah Kasus: 669.103 (16.8%)

JAWA TENGAH

Jumlah Kasus: 462.178 (11.6%)

JAWA TIMUR

Jumlah Kasus: 372.388 (9.4%)

KALIMANTAN TIMUR

Jumlah Kasus: 145.711 (3.7%)

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Jumlah Kasus: 144.608 (3.6%)

BANTEN

Jumlah Kasus: 126.907 (3.2%)

RIAU

Jumlah Kasus: 119.568 (3.0%)

BALI

Jumlah Kasus: 102.140 (2.6%)

SULAWESI SELATAN

Jumlah Kasus: 101.434 (2.5%)

SUMATERA UTARA

Jumlah Kasus: 89.072 (2.2%)

SUMATERA BARAT

Jumlah Kasus: 84.281 (2.1%)

KALIMANTAN SELATAN

Jumlah Kasus: 62.926 (1.6%)

NUSA TENGGARA TIMUR

Jumlah Kasus: 56.686 (1.4%)

SUMATERA SELATAN

Jumlah Kasus: 56.525 (1.4%)

KEPULAUAN RIAU

Jumlah Kasus: 51.315 (1.3%)

LAMPUNG

Jumlah Kasus: 44.704 (1.1%)

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Jumlah Kasus: 44.381 (1.1%)

KALIMANTAN TENGAH

Jumlah Kasus: 41.890 (1.1%)

SULAWESI TENGAH

Jumlah Kasus: 39.210 (1.0%)

KALIMANTAN BARAT

Jumlah Kasus: 33.882 (0.9%)

PAPUA

Jumlah Kasus: 31.288 (0.8%)

SULAWESI UTARA

Jumlah Kasus: 31.093 (0.8%)

ACEH

Jumlah Kasus: 30.077 (0.8%)

KALIMANTAN UTARA

Jumlah Kasus: 30.074 (0.8%)

JAMBI

Jumlah Kasus: 26.929 (0.7%)

NUSA TENGGARA BARAT

Jumlah Kasus: 24.601 (0.6%)

BENGKULU

Jumlah Kasus: 21.985 (0.6%)

PAPUA BARAT

Jumlah Kasus: 21.837 (0.5%)

SULAWESI TENGGARA

Jumlah Kasus: 19.175 (0.5%)

MALUKU

Jumlah Kasus: 14.212 (0.4%)

MALUKU UTARA

Jumlah Kasus: 11.395 (0.3%)

SULAWESI BARAT

Jumlah Kasus: 11.126 (0.3%)

GORONTALO

Jumlah Kasus: 10.814 (0.3%). (Rina Ayu)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved