Aksi Terorisme
Mantan Anggota JI: Kemenangan Taliban Bisa Dicopy Paste Teroris di Indonesia Gulingkan Pemerintah
Narapidana kasus terorisme itu menyatakan, kelompok teroris JI dan kelompok Taliban memiliki latar belakang yang sama terkait tujuan bernegara.
Ia menyebut kelompok radikal Indonesia dan Afganistan memiliki ikatan satu sama lainnya.
Baca juga: Agung Mozin Hengkang, Partai Ummat Diprediksi Cuma Jadi Penggembira di Pemilu 2024
"Secara historis kita juga punya ikatan kuat antara kelompok radikal di Indonesia dengan kelompok radikal yang ada di Afganistan ini."
"Ini shahih atau mutawatir ini kalau kata ustaz," ungkap Islah.
Ia pun mencontohkan kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI) hingga Darul Islam yang biasa menebar teror di Indonesia.
Baca juga: Kalah di Tingkat Banding, Rizieq Shihab Tetap Dihukum 4 Tahun Penjara dalam Kasus Hasil Tes Swab
Menurutnya, anggota kelompok itu mayoritasnya alumni kelompok teroris di Afganistan.
"Jadi memang secara historis banyak sekali kelompok-kelompok radikal kita mulai dari zaman Darul Islam, Jamaah Islamiyah, dan sebagainya."
"Dan juga ada pembuktian pembuktian empiris di kita bahwa pelaku aksi teror di Indonesia itu rata-rata alumni Afganistan. Ini yang harus kita perhatikan," tuturnya.
Baca juga: Gapok Dipotong Rp 1,84 Juta Setahun, Lili Pintauli Siregar Masih Dapat Rp 87,65 Juta per Bulan
Atas dasar itu, kata Islah, Indonesia harus mewaspadai adanya kemenangan Taliban di Afganistan.
Hal ini dikhawatirkan dapat juga membangkitkan kelompok teroris di Indonesia.
"Karena bagi saya persoalan geopolitik dan persoalan ideologis ini jauh lebih bahaya persoalan Ideologis. Kenapa?"
Baca juga: Taliban Bebaskan 5.000 Tahanan, Densus 88 Waspadai WNI Eks Kombatan yang Pulang dari Afganistan
"Kita harus lebih waspada dengan kebangkitan Taliban di Afganistan itu."
"Kita justru harus lebih aware terhadap geliat-geliat kelompok jejaring teroris di Indonesia," ucapnya.
Jadi Tempat Latihan
Afganistan menjadi tempat latihan (training ground) kelompok teroris yang biasa beraksi di Indonesia.
Hal itu diungkapkan Kabag Bantuan Operasi Densus 88 Kombes Aswin Siregar.