Aksi Terorisme

Mantan Anggota JI: Kemenangan Taliban Bisa Dicopy Paste Teroris di Indonesia Gulingkan Pemerintah

Narapidana kasus terorisme itu menyatakan, kelompok teroris JI dan kelompok Taliban memiliki latar belakang yang sama terkait tujuan bernegara.

Editor: Yaspen Martinus
TRIBUNNEWS/IGMAN IBRAHIM
Bekas anggota Jamaah Islamiyah (JI) Mukhtar Khairi mengungkapkan, kemenangan kelompok Taliban di Afganistan dapat menginspirasi kelompok teroris Indonesia untuk merebut kekuasaan. 

"Kami dari pihak Densus mengingatkan bahwa potensi ancaman para returnis atau orang Indonesia yang akan berangkat ke sana sebagai foreign fighter itu sudah pernah ada."

Baca juga: MUI Tetapkan Vaksin AstraZeneca, Sinopharm, dan Pfizer Haram, Cuma Sinovac yang Halal

"Ini bukan prediksi, ini sejarah."

"Ketika ada konflik, orang berbondong-bondong berapa bergelombang gelombang berangkat ini sudah pernah terjadi."

"Jangan sampai terulang lagi di zaman ini gitu ya," ucapnya.

Densus 88 Waspada

Densus 88 Antiteror Polri mewaspadai pergerakan warga Indonesia (WNI) yang pulang dari Afganistan.

Hal ini untuk mencegah adanya WNI eks kombatan Taliban.

Kabag Bantuan Operasi Densus 88 Kombes Aswin Siregar mengatakan, pihaknya telah memantau pergerakan banyaknya WNI yang pulang dari Afganistan menuju Indonesia.

Baca juga: Setahun Berlalu, Kasus Dugaan Pembunuhan Wanita di Pondok Aren Masih Misterius

"Dengan kemenangan Taliban ini, banyak orang yang kembali ke negara kita."

"Banyak orang Indonesia yang kembali ke negaranya."

"Bukan orang Indonesia, tapi yang lain juga ada ya," kata Aswin dalam diskusi daring, Senin (30/8/2021).

Baca juga: Kementerian Kesehatan: Bersifat Individual, Vaksin Nusantara Tidak Dapat Dikomersialkan

Ia menyampaikan, kepulangan WNI tersebut harus dicermati secara teliti oleh pihak bandara.

Mereka harus ditanyakan terlebih dahulu ihwal keberadaanya selama di Afganistan.

"Di sana mereka sebagai apa sebetulnya, ini perlu dicermati."

Baca juga: Lebih dari 50 Persen Sekolah di Tangerang Selatan Siap Gelar Pembelajaran Tatap Muka

"Jangan-jangan yang kembali ini ada juga yang kombatan. Ada juga yang terlibat perang," tuturnya.

Ia mengingatkan Taliban telah berhasil membebaskan 5.000 orang tahanan yang juga merupakan kombatan.

Dia menduga, ada orang Indonesia yang turut dilepaskan Taliban.

Baca juga: Mendikbudristek Minta Kampus di Wilayah PPKM Level 1-3 Segera Gelar Perkuliahan Tatap Muka Terbatas

"Seperti beberapa waktu yang lalu ada pembebasan atau dilepaskannya 5.000 orang dari penjara."

"Berapa orang Indonesia tuh di dalamnya, yang dilepaskan, yang oleh Taliban diputihkan lagi itu ya, sekarang keluar dari penjara," paparnya.

Aswin menerangkan, eks kombatan Taliban dinilai memiliki tingkat radikalisme yang tinggi.

Baca juga: Padahal Bukan Nakes, Kadisdikbud Kota Tangsel Mengaku Sudah Disuntik Vaksin Booster Merek Moderna

Sebab, kata dia, mereka mengalami proses pencucian otak oleh pihak Taliban.

"Mereka yang kembali ini memiliki tingkat radikalisme yang tinggi, karena ada pembelokan tujuan."

"Dari awalnya mungkin terpanggil untuk membela atau melindungi sesama Umat Islam, kemudian berubah menjadi mendirikan Daulah Islamiyah."

Baca juga: Kantongi SK Kemenkumham, Partai Ummat Resmikan Kantor DPP di Tebet

"Merasa bahwa jalan untuk mewujudkan kemenangan itu dengan menguasai dan mendirikan negara," bebernya.

Aswin mengingatkan, Indonesia punya pengalaman buruk terhadap eks kombatan Taliban usai kembali ke Indonesia. Rata-rata, mereka pernah melakukan aksi teror.

"Selesai pulang ke Indonesia dan melakukan berbagai aksi teror ya di sini."

Baca juga: Capaian Vaksinasi Covid-19 Lansia Rendah, DPR: Harus Diberikan Prioritas dan Perhatian Khusus

"Sebagaimana yang tercatat di kita itu ada bom malam Natal ketika konflik di Poso, Bom Bali 1, bom Bali 2, bom JW Marriott, bom Kedubes Australia, Ritz Carlton dan sebagainya."

"Jadi aksi mereka itu hasil-hasil dari keberadaan mereka di Afganistan."

"Itu secara nyata dan faktual memberikan dampak terhadap pemikiran dan aksi mereka setelah kembali ke Indonesia," paparnya. (Igman Ibrahim)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved