Aksi Terorisme

Mantan Anggota JI: Kemenangan Taliban Bisa Dicopy Paste Teroris di Indonesia Gulingkan Pemerintah

Narapidana kasus terorisme itu menyatakan, kelompok teroris JI dan kelompok Taliban memiliki latar belakang yang sama terkait tujuan bernegara.

Editor: Yaspen Martinus
TRIBUNNEWS/IGMAN IBRAHIM
Bekas anggota Jamaah Islamiyah (JI) Mukhtar Khairi mengungkapkan, kemenangan kelompok Taliban di Afganistan dapat menginspirasi kelompok teroris Indonesia untuk merebut kekuasaan. 

Awalnya, Aswin menyampaikan konflik di Afganistan yang terjadi sejak 1970 silam, telah memicu datangnya pejuang alias kombatan dari berbagai penjuru negara, tak terkecuali warga Negara Indonesia (WNI).

Baca juga: Yahya Waloni Membaik, Bakal Segera Ditahan Jika Kondisi Kesehatannya Terus Stabil

Ia mengungkapkan, banyak WNI yang menjadi kombatan, berdalih memperjuangkan nasib dan kemerdekaan Umat Islam. Sesampainya di sana, mereka mendapatkan pencucian otak (brainwash).

"Sampai di sana, mereka biasa lah, yang mengalami proses brainwash."

"Kemudian membangun jaringan kenal satu sama lain, dan melatih dan melengkapi diri dengan persenjataan yang ada," kata Aswin dalam diskusi daring, Senin (30/8/2021).

Baca juga: Varian Baru Covid-19 Ditemukan di Afsel, Dikhawatirkan Lebih Menular dan Resisten Terhadap Vaksin

Ia mencatat ada lebih dari 10 gelombang WNI yang berangkat ke Afganistan dengan maksud menjadi kombatan pejuang di Afganistan.

Mereka menjadikan tempat itu sebagai latihan berperang.

"Ada yang tercatat misalnya, saya mungkin lebih ada 10 gelombang yang berangkat ke Afganistan dari tahun-tahun awal itu ya."

Baca juga: Langgar Etik, Gaji Pokok Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar Dipotong 40 Persen Selama Setahun

"Kemudian setelah mereka selesai dalam tanda kutip berjuang di sana, selesai berlatih di sana, Afganistan itu akan selalu jadi training ground mereka ya, berlatih dan berperang," ungkapnya.

Ia menerangkan, WNI eks kombatan di Afganistan ini rata-rata memiliki pemikiran dengan tingkat radikalisme yang tinggi seusai pulang ke Indonesia.

Tercatat, ada sejumlah aksi teror yang diperbuat eks kombatan di Afganistan.

Baca juga: Bupati Probolinggo dan Suaminya yang Juga Anggota DPR Diciduk KPK, Nasdem Prihatin

"Kemudian selesai pulang ke Indonesia dan melakukan berbagai aksi teror ya di sini."

"Sebagaimana yang tercatat di kita itu ada bom malam Natal ketika konflik di Poso, Bom Bali 1, bom Bali 2, bom JW Marriott, bom Kedubes Australia, Ritz Carlton dan sebagainya," bebernya.

Atas dasar itu, Aswin mengingatkan keberadaan WNI sebagai kombatan di Afganistan berdampak terhadap pemikirannya selepas pulang ke Indonesia.

Baca juga: Langgar Kode Etik KPK, Lili Pintauli Siregar Tak Protes Gaji Pokoknya Dipangkas 40 Persen

"Jadi hasil-hasil dari keberadaan mereka di Afganistan itu secara nyata dan faktual memberikan dampak terhadap pemikiran dan aksi mereka setelah kembali ke Indonesia," jelasnya.

Aswin mengkhawatirkan dengan kemenangan Taliban ini, membuat adanya WNI kembali berangkat atau justru pulang kembali ke Indonesia. Hal inilah yang tengah diantisipasi oleh Densus 88.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved