Cegah Perang Merembet ke Indonesia, BIN Menyusup ke Taliban

Hal itu dilakukan dalam upaya memperkuat diplomasi di seluruh elemen, guna mengantisipasi potensi perang yang melebar hingga ke Indonesia.

Editor: Yaspen Martinus
bin.go.id
Juru Bicara Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan H Purwanto mengungkapkan, pihaknya menyusup masuk ke kelompok Taliban di Afganistan. 

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Densus 88 Antiteror Polri Irjen Martinus Hukom.

Baca juga: ICW Tak Kunjung Minta Maaf dan Cabut Pernyataan, Moeldoko Segera Laporkan ke Polisi

Hal ini sekaligus menanggapi hubungan kemenangan Taliban dengan kelompok teroris di Indonesia.

"Di mana kita lihat ketika Taliban berhasil lalu mereka bertanya-tanya, kalau Taliban berhasil kenapa kita tidak bisa?"

"Ini bisa menjadi modal bagi mereka untuk melakukan hal yang sama di Indonesia," kata Martinus dalam diskusi daring, Selasa (31/8/2021).

Baca juga: 10 Anggota DPR Meninggal Akibat Covid-19 Selama Pandemi, Paling Banyak dari PDIP

Martinus mencontohkan pihaknya mengendus adanya kelompok teroris Indonesia yang mulai berdiskusi kemenangan Taliban di media sosial.

Mereka terinspirasi agar kemenangan tersebut diduplikasi di Tanah Air.

"Oleh karena itu kemarin ketika kita melakukan operasi, kita menemukan adanya mereka membentuk sel-sel baru di dalam media sosial."

Baca juga: MK Tolak Permohonan Uji Materi UU KPK Soal Alih Status Pegawai, Dianggap Tak Beralasan Menurut Hukum

"Lalu membahas dan berdiskusi tentang keberhasilan Taliban menguasai panggung politik di Afganistan," ungkap Martinus.

Ia mengingatkan, kelompok militan di Afganistan dan gerakan terorisme di Indonesia memiliki hubungan historis.

Kelompok teroris yang biasa beraksi di Tanah Air, katanya, merupakan bekas kombatan di Afganistan

Baca juga: Satgas: Lonjakan Kasus Covid-19 Selalu Diikuti Munculnya Varian Baru, Jangan Abai Prokes

"Afganistan secara historis mempunyai hubungan gerakan terorisme di Indonesia."

"Kita pada tahun 80-an dan 90-an, NII mengirimkan orang kurang lebih kalau kita tidak salah ada 200 orang ke sana."

"Saat ini ini orang-orang itu menjadi figur-figur sentral daripada kelompok-kelompok terorisme yang saya sebutkan tadi."

Baca juga: Sempat Tembus 30,55 Persen pada Juli, Positivity Rate Indonesia Kini Turun Jadi 12,13 Persen

"Kelompok-kelompok intoleransi yang saya sebutkan tadi."

"Ada Jamaah Islamiyah dan lain-lain."

"Dan secara historis ini akan mereka terus angkat lagi, membuka lembaran lama, membangkitkan semangat baru dengan sel-sel baru di Indonesia," urainya. (Fransiskus Adhiyuda)

Sumber: Tribunnews
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved