Virus Corona
INI 5 Lima Faktor Lansia Rentan Terserang Penyakit di Masa Pandemi Covid-19, Salah Satunya Kesepian
Dengan tingkat fisik yang menurun dapat mengurangi gerak motorik otak bagi para lansia.
TRIBUNTANGERANG, JAKARTA - Tubuh manusia akan mengalami berbagai penurunan, seiring pertambahan usia.
Sistem imun sebagai pelindung tubuh pun tak lagi sekuat saat usia muda. Hal inilah yang menjadi alasan orang lanjut usia (lansia) rentan akan terserang penyakit.
Michael Dirk Roelof Maitimoe, Direktur Eksekutif Alzheimer's Indonesia sekaligus ahli psikolog, memaparkan lima faktor mengapa lansia rentan terserang penyakit di masa pandemi Covid-19.
1. Faktor Kognitif
Faktor kognitif menurutnya dapat menurunkan fungsi otak, sebab kurangnya kegiatan karena adanya pandemi Covid-19, serta banyaknya informasi negatif yang dapat mengganggu mental para lansia.
Hal itu dapat berdampak buruk bagi kesehatan lansia, terutama dalam fungsi otak.
"Karena adanya kekurangan dari kegiatan, kemudian adanya beberapa isu yang membuat stres, depresi, dan loneliness dan sebagainya," kata Michael dalam acara virtual, Sabtu (11/9/2021).
"Dan hal itu yang berdampak bagaimana otak kita terstimulasi atau tidak selama masa pandemi," sambungnya.
2. Faktor Biologis
Faktor biologis ini dapat mengubah kondisi fisik maupun usia.
Dengan tingkat fisik yang menurun dapat mengurangi gerak motorik otak bagi para lansia.
"Semakin lama secara fisik semakin menua dari sisi pertumbuhannya usia, rambu memutih, kulit mengendur, dan sebagainya," tuturnya.
Baca juga: Komnas HAM: Jangan Sandingkan Putusan MA-MK dan Hasil Investigasi Kami Soal TWK, Enggak Nyambung
Hal inilah yang dapat menyebabkan lansia rentan terkena penyakit.
"Karena kurangnya gerakan motorik otak yang kita lakukan, dapat berdampak pada kondisi tubuh secara fisik, apalagi khususnya pada teman-teman lansia," sambungnya.
3. Faktor Psikologi
Faktor psikologi dengan merasa kesepian juga yang sering dirasakan bagi lansia selama pandemi Covid-19.
Sebab, pandemi membuat aktivitas bagi para lansia, mengalami rung gerak yang sempit.
"Faktor ini adalah rasa kesepian atau lonliness ini juga yang paling dirasakan."
Baca juga: Klaim Tak Anti Kritik Usai Polisikan Dua Peneliti ICW, Moeldoko: Tapi Ini Lain Persoalannya
"Karena sebelumnya ada lansia yang aktif dan muncul lah pandemi Covid-19."
"Mungkin ada beberapa lansia yang bisa beradaptasi, tapi ada juga lansia yang masih bingung untuk tetap konek dengan keluarga, teman teman," ungkapnya.
Hal itulah yang dapat menimbulkan rasa kesepian yang dapat menggangu mental para lansia.
"Sehingga munculnya isu rasa kesepian atau loneliness yang terjadi pada lansia," sambungnya.
4. Faktor Sosialmotional
Faktor sosialmotional ini berpengaruh terhadap perkembangan di usia lansia. Sebab, akan timbul pemikiran integritas dan putus asa.
Beberapa lansia nyatanya dapat beradaptasi dengan adanya pandemi Covid-19, karena memiliki banyak pengalaman yang dapat dibagikan ke anak cucu maupun ruang lingkup pertemanan melalui sosial media.
Namun, tak sedikit juga lansia yang masih belum memahami penggunaan media elektronik.
Baca juga: Kenapa Paru-paru Lebih Rentan Terinfeksi Covid-19? Ini Penjelasan Ahli Histologi Kedokteran UI
Hal itulah yang akan berdampak putus asa bagi para lansia yang tak bisa beradaptasi di masa pandemi.
"Tapi ada juga yang putus asa apalagi di masa pandemi, sampai akhirnya terjadilah putus asa berdampak ke psikologis," tuturnya.
5. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan ini berpengaruh dalam aktivitas fisik yang terbatas, dengan melakukan proteksi diri untuk para lansia atau orang tua.
"Ada beberapa keluarga yang protektif kepada orang tuanya saat ini, sehingga enggak boleh keluar rumah karena ada virus," jelasnya.
Di sinilah pentingnya bagi para keluarga dapat melakukan dukungan bagi para lansia untuk terus melakukan aktivitas dan vaksinasi, yang tujuannya membantu meningkatkan imunitas tubuh agar tetap aktif.
Baca juga: Sudah 8 Jenazah Korban Kebakaran Lapas Tangerang Teridentifikasi, Segera Diserahkan kepada Keluarga
Dalam lima faktor tersebut, Michael menegaskan jika faktor kognitif lah yang menjadi pusat untuk dihindari, guna menjaga kesehatan para lansia.
"Di sini dititikberatkan faktor kognitif, karena menjadi sangat penting, yang menjadi pusat atau sentra bagi kita dalam berkegiatan atau memutuskan sesuatu," urainya. (Fauzi Alamsyah)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tangerang/foto/bank/originals/Vaksinasi-Covid-19-Mobile-Pamulang.jpg)