Jalan Daan Mogot KM 23 Diberlakukan Buka-Tutup, Pengendara Nekat Buka dan Terobos Barier Pembatas

Para pengendara membuka pembatas jalan itu lalu menerobos untuk melintasi rekayasa lalu lintas tersebut.

Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Mohamad Yusuf
Wartakotalive.com/Gilbert Sem Sandro
Pengendara nekat menerobos pembatas jalan saat dilakukan rekayasa lalu lintas di Jalan Daan Mogot, Kota Tangerang, Senin (4/9/2021). 

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Dinas Perhubungan Kota Tangerang, melakukan rekayasa lalu lintas, pada Jalan Daan Mogot KM.23, tepatnya pada kolong jalan Tol Bandara Soekarno-Hatta.

Namun, meski telah ditutup menggunakan barrier pembatas jalan, pengendara justru tetap nekat menerobos.

Para pengendara membuka pembatas jalan itu lalu menerobos untuk melintasi rekayasa lalu lintas tersebut.

Baca juga: Bagaimana Nasib Peserta Tes SKD CPNS 2021 di Jawa-Madura-Bali yang Belum Vaksin? Ini Solusinya

Baca juga: VIRAL, Ojol Antar Pesanan Obat Naik Sepeda Sejauh 15 Km karena Tak Punya Motor, Begini Kisahnya

Baca juga: Lokasi Tes PCR di Tangerang Selatan yang Sudah Sesuai Harga Keputusan Pemerintah

Soleh, salah seorang warga yang tinggal di pinggir Jl. Daan Mogot KM.23 mengatakan, rekayasa lalu lintas tersebut tidak dijaga oleh petugas setiap saat.

Menurutnya, petugas yang berjaga hanya ada pada waktu tertentu saja, seperti ketika jam sibuk pengendara, yakni pagi dan sore hari, guna mengurai kemacetan.

Namun, ketika tidak ada penjagaan dari petugas, beberapa pengendara membuka beberapa barrier pembatas jalan.

Hal ini membuat kondisi Jalan Daan Mogot itu sendiri kembali dipadati oleh pengendara yang melintas.

"Rekayasa Jalan Daan Mogot ini katanya sih untuk mengurai kemacetan, tapi petugas tidak menjaga setiap waktu, hanya saat jam sibuk saja," ujar Soleh saat diwawancarai Wartakotalive.com, Senin(4/10/2021).

"Ketika tidak ada petugas yang menjaga, pengendara itu buka satu-satu barriernya biar mereka gak usah muter balik ke dalam Tanah Tinggi itu," sambungnya.

"Hal ini justru malah memperparah kemacetan, karena terhambat dengan kendaraan yang keluar-masuk Tanah Tinggi harus nyeberang, jadinya pengendara dari arah Jakarta atau Tangerang harus berhenti dulu," imbuhnya.

Melalui pantauan Wartakotalive.com pukul 18.30 WIB, kondisi Jl. Daan Mogot terlihat padat, tanpa adanya penjagaan petugas.

Beberapa barrier berwarna orange yang semula digunakan untuk menutup jalan, terlihat sudah terbuka dan berada di pinggir jalan tersebut.

Terlihat beberapa warga sekitar, memberhentikan pengendara dari Jakarta menuju Tangerang dan juga sebaliknya, sambil mengatur pengendara yang ingin keluar masuk area tol tersebut secara bergantian.

Menanggapi hal tersebut berharap, Soleh berharap agar Pemerintah kota Tangerang maksimal dalam melakukan pengalihan arus lalu lintas tersebut. 

Baca juga: Bagaimana Nasib Peserta Tes SKD CPNS 2021 di Jawa-Madura-Bali yang Belum Vaksin? Ini Solusinya

Baca juga: VIRAL, Ojol Antar Pesanan Obat Naik Sepeda Sejauh 15 Km karena Tak Punya Motor, Begini Kisahnya

Baca juga: Lokasi Tes PCR di Tangerang Selatan yang Sudah Sesuai Harga Keputusan Pemerintah

Pasalnya, titik penerapan rekayasa lalu lintas tersebut cukup gelap karena tidak adanya penerangan. Sehingga membuat resiko kecelakaan bagi warga sekitar ataupun pengendara yang ingin melintas, semakin tinggi.

"Kalau bisa tolong pemerintah maksimal kalau memang ini mau ditutup jalur ini, kalau bisa penjagaanya dibikin 24 jam, biar teratur juga jadinya, kita masyarakat ikutin kebijakan pemerintah saja," ucapnya.

"Sebab, kalau kondisi jalan yang gelap kaya gini ditambah pengendara pada kencang, kita masyarakat jadinya kan takut, karena cukup rawan bahaya juga," tutup Soleh. (m28)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved