Aksi Terorisme

Minta Teroris MIT Poso Menyerah, Narapidana Terorisme: Turunlah, Kembali ke Pangkuan Ibu Pertiwi

Bagong meminta mereka berikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Editor: Yaspen Martinus
Handover/Humas Polda Sulteng
Narapidana terorisme (napiter) Muhammad Basri bin Barjo alias Bagong, mengajak sisa teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, turun gunung dan menyerahkan diri. 

"Dan tentunya tidak bisa terlepas dari sosok paling penting dari gerakan organisasi teror di Indonesia, Abu Bakar Ba’asyir," kata Aswin lewat keterangan tertulis, Sabtu (25/9/2021).

Aswin menjelaskan, MIT Poso merupakan jaringan kelompok teroris yang beroperasi di wilayah pegunungan Kabupaten Poso, Parigi Moutong, dan Sigi di Sulawesi Tengah.

Menurutnya, kelahiran MIT didasari oleh JAT yang merupakan jaringan organisasi teror yang didirikan oleh Abu Bakar Ba’asyir (ABB) pada 2008.

Baca juga: Ali Kalora Ditembak Mati Densus 88 Saat Hendak Ambil Logistik dari Warga

ABB adalah pendiri Jamaah Islamiyah (JI) bersama Abdullah sungkar di Malaysia pada 1993.

"Abu Bakar Ba’asyir mendirikan JAT bersama Abu Tholut."

"Salah satu anggota JAT adalah Santoso alias Abu Wardah."

Baca juga: Negatif Covid-19 Saat Dijemput KPK di Rumahnya, Azis Syamsuddin Langsung Ditahan

"Yang kemudian diangkat menjadi pemimpin Komando JAT di Poso, atau yang lebih dikenal dengan Mujahidin Indonesia Timur (MIT)," jelasnya.

Ia menerangkan, salah satu anggota JAT yang lain bernama Bahrumsyah ditunjuk menjadi pemimpin Komando Mujahidin Indonesia Barat (MIB).

Berdasarkan hasil pendalaman saat itu pada 2009, Dulmatin menetapkan Aceh sebagai episentrum aliansi kelompok jihad Lintas Tanzim Aceh, dan menjadikan Aceh sebagai Qoidah Aminah atau daerah basis pelatihan militer.

Baca juga: Dari Komitmen Rp 4 M, Azis Syamsuddin Baru Setor Rp 3,1 Miliar kepada AKP Robin dan Maskur Husain

"Kepolisian berhasil mengendus kegiatan latihan militer mereka di daerah Jantho Aceh, dan memburu semua peserta pelatihan itu termasuk Abu Bakar Ba’asyir."

"Dulmatin tewas dalam kontak tembak dengan Densus 88 di daerah Ciputat setahun berikutnya."

"Salah satu peserta, Santoso alias Abu Wardah, lari ke Poso dan ditahbiskan sebagai Amir Asykari sayap militer JAT cabang Poso," beber Aswin.

Baca juga: Siang Ini Partai Gokar Bakal Bersikap Soal Azis Syamsuddin yang Ditahan KPK

Pada 2010, Santoso dalam pelariannya melaksanakan Qoidah Aminah Tanzim jihad Negara Islam.

Aswin menuturkan, Santoso melakukan perekrutan anggota, mengumpulkan senjata, dan melakukan pelatihan militer di Gunung Mauro, Gunung Biru, dan Tamanjeka.

"Semuanya di wilayah Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah."

Baca juga: KPK Tangkap Azis Syamsuddin, Boyamin Saiman: Pengalihan Isu Pemberhentian 56 Pegawai

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved