Aksi Terorisme

Ali Kalora Ditembak Mati Densus 88 Saat Hendak Ambil Logistik dari Warga

Penangkapan itu bermula saat Densus mendapatkan informasi pada awal September 2021

Editor: Yaspen Martinus
Kolase Kompas TV dan Wikipedia
Tim Densus 88 Antiteror Polri menembak mati Ali Ahmad alias Ali Kalora, saat turun gunung menjemput kebutuhan logistik dari masyarakat. 

TRIBUNTANGERANG, JAKARTA - Tim Densus 88 Antiteror Polri menembak mati Ali Ahmad alias Ali Kalora, saat turun gunung menjemput kebutuhan logistik dari masyarakat.

Hal itu disampaikan Kabag Bantuan Operasi Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar.

Penangkapan itu bermula saat Densus mendapatkan informasi pada awal September 2021.

Baca juga: Ditanya Kemungkinan Azis Syamsuddin Diganti Sebagai Wakil Ketua, Pimpinan DPR: Jangan Berandai-andai

Menurut Aswin, pihaknya mengendus informasi Ali Kalora kerap turun gunung untuk mencari kebutuhan logistik dari warga di sekitar Poso Pesisir Selatan, Sulawesi Tengah.

"Tim Densus 88 melakukan pemetaan di sepanjang wilayah Poso Pesisir Selatan, Poso Pesisir Utara sampai wilayah Parigi."

"Dari hasil pendalaman ditemukan bahwa Ali Kalora seringkali turun dan meminta untuk disediakan kebutuhan logistik kepada warga," kata Aswin lewat keterangan tertulis, Jumat (24/9/2021).

Baca juga: Tak Hadiri Pemeriksaan di Jumat Keramat, KPK Minta Azis Syamsuddin Kooperatif

Aswin menuturkan, tim Densus 88 akhirnya mengendus Ali Kalora dan Ikrima akan menjemput logistik dari masyarakat pada 18 September 2021.

Mereka langsung disergap ketika sedang dalam perjalanan.

"Ali Kalora dan Ikrima menjumpai seseorang untuk menjemput barang yang telah dipesan."

"Selanjutnya, tim melakukan penyergapan sehingga keduanya tertembak dan mati di tempat," terangnya.

Jejak Kejahatan Ali Kalora, Bunuh 17 Warga

Ali Ahmad alias Ali Kalora, pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, ditembak mati di Desa Astina, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Sabtu (18/9/2021).

Satgas Madago Raya lantas membeberkan profil dan rekam jejak kejahatannya.

Kasatgas Humas Satgas Madago Raya Kombes Didik Supranoto menjelaskan, data kejahatan atau kekejaman yang tak berperikemanusiaan yang dilakukan Ali Kalora, perlu diungkap agar masyarakat memahami perbuatan yang telah ia lakukan.

Baca juga: 50 Persen Orang Ogah Dites Covid-19 Meski Berkategori Kontak Erat, Alasannya Takut Ketahuan Sakit

"Berdasarkan fakta-fakta itu diimbau kepada masyarakat untuk tidak memberikan rasa simpati sekecil apapun kelompok ini (kelompok teroris Poso)."

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved