Aksi Terorisme

Ali Kalora Ditembak Mati Densus 88 Saat Hendak Ambil Logistik dari Warga

Penangkapan itu bermula saat Densus mendapatkan informasi pada awal September 2021

Editor: Yaspen Martinus
Kolase Kompas TV dan Wikipedia
Tim Densus 88 Antiteror Polri menembak mati Ali Ahmad alias Ali Kalora, saat turun gunung menjemput kebutuhan logistik dari masyarakat. 

"Karena mereka bukan pahlawan, tetapi sebagai kelompok teroris yang selalu menyebar ketakutan," kata Didik lewat keterangan tertulis, Rabu (22/9/2021).

Didik mengharapkan warga tidak memberikan bantuan logistik kepada teroris MIT Poso yang tersisa.

Baca juga: PDIP Bakal Sanksi Kadernya yang Ikut-ikutan Deklarasi Capres 2024

Masyarakat diminta memberikan informasi terkait 4 teroris MIT Poso yang tersisa.

"Informasi dan laporkan kepada Polri atau TNI apabila ada orang yang mencurigakan, yang mempunyai ciri-ciri fisik seperti gambar DPO yang telah disebar oleh Satgas Madago Raya," tuturnya.

Ia memastikan pihaknya akan terus mencari anggota MIT Poso yang masih menjadi buron.

Baca juga: Irjen Napoleon Bonaparte Diduga Cuci Uang Suap dari Djoko Tjandra, Bareskrim Sudah Gelar Perkara

"DPO saat ini tersisa 4 orang, dan tim Satgas Madago terus mengintensifkan pencarian."

"Mohon doa dan dukungan masyarakat Sulteng agar tugas dapat segera diselesaikan," pintanya.

Berikut ini profil Ali Ahmad alias Ali Kalora:

Baca juga: DAFTAR Lengkap Hari Libur Nasional Tahun 2022, Cuti Bersama Menyusul Lihat Perkembangan Pandemi

Berdasarkan data Satgas Madago Raya, Ali Kalora memiliki nama asli Ali Ahmad.

Nama Kalora disematkan pada dirinya karena merujuk pada desa kelahirannya.

Ali Kalora lahir pada 30 Mei 1981 di Desa Kalora, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.

Baca juga: Disuruh Ganti Gembok Kamar M Kece oleh Irjen Napoleon, Petugas Rutan Berpangkat Bintara Menurut

Ali Kalora menjadi pemimpin kelompok teroris MIT Poso pada 2016 silam.

Dia menjadi pemimpin kelompok teroris MIT Poso pasca-tewasnya pimpinan sebelumnya, Santoso.

Sebelumnya, Ali Kalora memimpin kelompok teroris MIT bersama Basri.

Baca juga: Boyamin Saiman Minta KPK Periksa Tiga Orang Ini untuk Ungkap Sosok King Maker di Kasus Djoko Tjandra

Namun, setelah Basri ditangkap pasukan Satgas Operasi Tinombala, Ali Kalora kemudian menjadi pemimpin tunggal dan menjadi target utama Operasi Tinombala.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved