Tawuran

Bantahan dari KBM Universitas Pamulang terkait Keributan antar-Kelompok Mahasiswa

Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Unlam membantah penjelasan dari universitasnya tentang kasus keributan antar-kelompok mahasiswa.

Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Intan UngalingDian
Tribun Tangerang/Rizki Amana
Lokasi keributan antar dua kelompok Mahasiswa Universitas Pamulang, di Bursa Kuliner Jalan Puspiptek Raya, Buaran, Serpong, Kota Tangerang Selatan, Senin (11/10/2021). 

TRIBUNTANGERANG.COM, SERPONG - Universitas Pamulang (Unpam) menyatakan bahwa dua mahasiswa terluka akibat bentrokan antar 2 kelompok mahasiswa yakni pentolan dari kelompok mahasiswa.

Menurut Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unpam M Wildan, kedua mahasiswa yang terluka yakni Ketua Umum Himpunan Mahasiswa (hima) Teknik Elektro dan Ketua Umum Hima Manajemen.

Kedua ketua hima tersebut, kata Wildan, menjadi target dari Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Unpam.

Bentrokan antar dua kelompok mahasiswa Unpam  terjadi di Bursa Kuliner Jalan Puspiptek Raya, Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Minggu (10/10/2021).

Baca juga: 2 Mahasiswa Universitas Pamulang Ditangkap Polisi, Kampus Koordinasi dengan Polres Tangsel

Baca juga: Pihak Unpam Sebut Bentrokan Dua Mahasiswa Ditengarai Penolakan Aksi Demo di DPR-MPR

Menurut Wildan, aksi kedua kelompok itu mengakibatkan dua mahasiswa mengalami luka hingga menjalani perawatan secara intensif di rumah sakit di Ciputat. 

"Para korban yang menjadi target KBM Unpam adalah Ketua Umum Hima Teknik Elektro dan Ketua Umum Hima Manajemen," kata Wildan seperti dikutip dari keterangan tertulis, Senin (11/10/2021).

Namun, penjelasan peristiwa tersebut dari pihak kampus Unlam dibantah oleh KBM Unpam

Perwakilan KBM Unpam, Febriditya alias Adit membantah telah terjadi aksi pengeroyokan terhadap dua mahasiswa oleh KBM Unpam

Menurut Adit, aksi tersebut murni keributan antar dua kelompok mahasiswa sedang mengadakan pertemuan di lokasi kejadian. 

"Belum selesai kita obrolan dan lain-lain dan akhirnya tidak ada ujung dari solusinya terjadilah pertama upaya penyerangan dari kawan himpunan," kata Adit kepada Tribuntangerang.com, Senin (18/10/2021).

Menurut dia, jumlah anggota Hima Teknik Elektro dan lainnya saat itu sekitar 40-50 orang.

"Nah lalu untuk kawan-kawan KBM Unpam ada sekitar 15 orang makanya kronologinya di situ. Jadi kita tidak ada pengeroyokan, tapi yang ada keributan di antara kedua belah pihak," ujarnya. 

Baca juga: Pelaku Pengeroyokan Dalam Kasus Bentrokan Dua Kelompok Mahasiswa Unpam di Serpong Diringkus Polisi

Baca juga: 2 Orang Jadi Korban Akibat Aksi Saling Serang 2 Kelompok Mahasiswa Unpam

Adit mengatakan, pertemuan kedua belah pihak itu didasari atas permintaan klarifikasi pihaknya terhadap kelompok Hima Teknik Elektro. 

Klarifikasi dilakukan terkait isi narasi sebaran yang disiarkan Hima Teknik Elektro. 

"Bagi kita sebagai mahasiswa yang memang terlibat dalam KBM Unpam tidak pernah bermasalah ketika ada kawan-kawan kita tidak ikut atau pun tidak terlibat."

"Beberapa himpunan yang memang menuliskan bahwa tidak terlibat dalam aksi ini," ujar Adit. 

Dia menambahkan, ada pernyataan dari Hima Teknik Elektro yang membuat KBM Unpam ingin melakukan konfirmasi.

"Dia menulis bahwa jangan mau dibodoh-bodohi oleh oknum mahasiswa, nah hal tersebut kita pertanyakan," ujar Adit.

Baca juga: Universitas Pamulang Bentuk Tim Hukum Telusuri Insiden Bentrokan Mahasiswanya

Baca juga: Saling Serang di Depan Universitas Pamulang, Dua Kelompok Pemuda Rusak Fasilitas Kantin

KBM Unpam, kata Adit, juga masih mempertanyakan kronologi yang disiarkan Unpam tersebut. 

Pasalnya, tak ada meditasi yang dilakukan oleh pihak universitas kepada kedua belah pihak. 

"Kita KBM Unpam menyikapi peristiwa tersebut bagi kita kampus tidak menempatkan dirinya sebagai penengah untuk bagaimana meditasi."

"Akhirnya banyak statement di media bahwa seolah-olah pihak kampus menyudutkan kita sebagai KBM Unpam."

"Padahal meditasi belum terjadi, padahal menduduki kedua belah pihak belum yang terjadi. Yang artinya tidak ada penjelasan secara seimbang. Tidak ada upaya untuk menduduki kedua belah pihak," kata Adit.

 

 

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved