Berita Daerah

Chairul Anwar Banting Setir Jadi Petani selama Ragunan Tutup Akibat Pandemi Virus Corona

Selama pandemi virus corona banyak sektor yang lumpuh karena tak ada aktivitas, seperti halnya para pencari rejeki di Taman Margasatwa Ragunan.

Penulis: Desy Selviany | Editor: Valentino Verry
Warta Kota/Desy Selviany
Chairul Anwar tukang foto keliling di Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (23/10/2021). 

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Selama Taman Margasatwa Ragunan tutup empat bulan, Chairul Anwar terpaksa menjadi petani. Tukang foto keliling di Ragunan itu sempat kesulitan mencari makan untuk anak dan istrinya.

Chairul Anwar sudah 15 tahun menjadi tukang foto keliling di Ragunan.

Selama mencari nafkah di Ragunan, tak pernah Chairul merasakan situasi yang sangat terpukul seperti empat bulan lalu.

Baca juga: Ariza Imbau Masyarakat tak Euforia, Tetap Prokes Ketat di saat 59 RTH Dibuka

"Buat kasih makan anak dan bini bingung, enggak ada pemasukan," tutur Chairul ditemui di Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (23/10/2021).

Kata Chairul, selama Ragunan ditutup empat bulan lalu ia terpaksa pulang ke kampung istrinya di Bogor, Jawa Barat.
Di sana, ia beralih profesi menjadi petani membantu kakak iparnya.

Chairul bersyukur Ragunan kembali buka. Namun ia menyanyangkan pengunjung yang masih dibatasi hanya dari DKI Jakarta saja.

"Setelah dibuka bersyukur tapi masih kurang puasnya karena masih khusus KTP DKI saja," jelas Chairul.

Baca juga: Erick Thohir Berharap Santri Mampu Mengantarkan Ekonomi Syariah Indonesia Jadi Juara Dunia

Karena pembatasan pengunjung itulah, Chairul sulit mendapat pelanggan yang meminta jasa fotonya.

Dulu kata Chairul ia dapat mempunyai 300 pelanggan di akhir pekan. Namun kini untuk dapat 50 pelanggan saja sulit.

Maka dari itu Chairul berharap pandemi cepat berakhir agar Indonesia kembali pulih dan normal sediakala.

Selain Chairul, pedagang ice cream di Ragunan Herman (36) juga sempat bekerja serabutan selama Ragunan tutup.

"Selama tutup empat bulan itu saya cari-cari sampingan saja kerja di rumah. Ini baru buka bisa kerja lagi," kata pria yang sudah 20 tahun berjualan ice cream itu.

Baca juga: Di Hari Pertama Buka Pelonggaran PPKM, Taman Margasatwa Ragunan Dikunjungi 3.613 Orang

Meski pengunjung Ragunan masih terbilang sepi, Herman bersyukur karena sudah bisa kembali mencari nafkah di Ragunan.

Ia berharap Ragunan bisa beroperasi normal seperti sediakala agar ia bisa kembali mencari nafkah.

Di hari pertama buka, pengunjung Taman Margasatwa Ragunan hanya dikunjungi 3.613 orang dari kapasitas maksimum 15 ribu orang.

Artinya, pengunjung tak sampai seperempat dari kapasitas yang sudah ditentukan pemerintah.

Staf Pelayanan Hubungan Masyarakat (Humas) Taman Margasatwa Ragunan, Wahyudi Bambang mengatakan bahwa sebelum ke Ragunan pengunjung wajib daftar secara online di https://linktr.ee/ragunanzoo.

Baca juga: Pesantren Rumah Tahfidz Wahidin Halim Peringati Hari Santri Nasional

"Dari pendaftaran link yang sudah booking itu sekira 8 ribuan pengunjung. Namun yang benar-benar hadir hanya 3.613 orang," ujar Wahyudi ditemui di Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (23/10/2021).

Kata Wahyudi, angka itu tak mencapai seperempatnya dari jumlah pengunjung yang sudah ditetapkan pemerintah yakni sekira 15 ribu orang atau 25 persen dari kapasitas maksimum.

Kemungkinan kata Wahyudi, tak hadirnya pengunjung yang sudah booking ke Taman Margasatwa Ragunan karena adanya penerapan ganjil genap (Gage) untuk kendaraan mobil.

"Ada kemungkinan hari ini pengunjung yang sudah mendaftar tapi tak hadir karena terkena ganjil genap jadi enggak bisa masuk," duga Wahyudi.

Baca juga: Irfan Setiaputra Ingin Garuda Indonesia Bisa Bersaing di Pasar Kawasan Pasifik

Adapun pengunjung yang menggunakan kendaraan roda dua masih mendominasi di Ragunan yakni 461 motor.

Sementara kendaraan roda empat yang terparkir di Ragunan ada 356 mobil.

Saat ini kata Wahyudi, anak-anak memang diperkenankan berkunjung ke Ragunan. Syaratnya, anak-anak harus didampingi orang tua yang sudah divaksin Covid-19.

Pengunjung juga dilarang berkerumun di satu titik dan wajib selalu memakai masker. 

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved