PTM Sekolah

PTM SD, Arief R Wismansyah Ingatkan Murid Jaga Prokes Hingga Mandi Usai Pulang Sekolah

Arief menerangkan, pelaksanaan PTM SD akan dilakukan secara berjenjang setiap harinya, dimulai dari kelas 6 terlebih dahulu.

TribunTangerang.com/Gilbert Sem Sandro
Walikota Tangerang, Arief Wismansyah meninjau pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tahap pertama di SDN 01 Pasar Baru, Kota Tangerang, Senin (25/10/2021) 

Di setiap kelas terdapat sepuluh siswa yang mengikuti PTM, dengan posisi tempat duduk, diberi jarak hingga dua meja, sehingga tidak dalam kondisi berhimpitan.

Usai menjalani PTM selama dua jam tanpa istirahat, para siswa disambut guru di halaman sekolah, tanpa harus bersalaman dan masih tetap dalam kondisi berbaris.

Meski harus menjalani pembelajaran dengan mengenakan masker, namun tidak menyuruti semangat para siswa yang kembali bersekolah guna menjalani aktivitas belajar mengajar.

"Terimakasih kepada para orangtua yang sudah mendukung kelancaran PTM SD ini, agar pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik," tutup Arief Wismansyah.

Persyaratan 

TRIBUNTANGERANG, TANGERANG - Pemerintah Kota Tangerang mulai menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) tingkat Sekolah Dasar (SD) pada Senin (25/10/2021). Sekolah yang perdana kembali menggelar PTM yakni SDN 6 Tangerang.

Sekolah itu dulunya pernah mendidik Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah. Hal ini diungkapkan langsung oleh Kepala SDN 6 Tangerang, Supriyadi.

"Iya dulu Pak Wali sekolah di sini. Besok kami mulai melakukan PTM perdana," ujar Supriyadi saat ditemui Warta Kota di lokasi, Minggu (24/10/2021).

.

Ia menjelaskan saat ini pihaknya telah melakukan berbagai persiapan. Mulai dari sarana prasarana hingga kelas untuk mengadakan pembelajaran tatap muka ini.

"Aturan yang paling pentinga yaitu anak yang boleh masuk orang tuanya harus sudah vaksin Covid-19 lebih dulu," ucapnya.

Supriyadi juga menerangkan lebih detail mengenai regulasi lengkap PTM ini. Untuk besok anak yang diizinkan masuk sekolah yakni siswa kelas 6.

Baca juga: Melihat Efek Samping, Respons Antibodi, dan Efikasi Vaksin Zifivax yang telah Mendapatkan Izin BPOM

Baca juga: TAK LAGI REPOT! Begini Cara Cetak KK, Akta Kelahiran, dan Kependudukan Secara Mandiri

Baca juga: ALHAMDULILLAH, Saudi Arabia Kembali Buka Umrah untuk Jemaah Indonesia, Simak Persyaratannya Berikut

"Orang tua mengantar hanya sampai gerbang sekolah saja. Setelah itu pulang dan jemput anak lagi usai pulang sekolah," kata Supriyadi.

Sebelum anak masuk ke dalam sekolah diwajibkan dicek suhu tubuh lebih dulu. Pihak sekolah telah menyiapkan thermogun dalam hal ini.

"Jika suhunya di atas 37° anak tidak bisa masuk kelas. Kami menyiapkan ruang UKS untuk pengobatan. Atau tidak bisa dibawa orang tuanya langsung ke Puskesmas," ungkapnya.

Untuk masuk ke dalam kelas, anak-anak harus mematuhi marka alur lalu lintas. Dibuat jalur ini agar tidak adanya kerumunan.

Baca juga: Diapit 3 Jenderal, Gaya Menlu Retno Marsudi Bikin Salah Fokus, Pakai Sepatu Kanan-Kiri Beda Warna

Baca juga: TAK DISANGKA, Uang Ratusan Juta Terkumpul Ketika Penjual Gorengan Bongkar Tabungan dari Ember

"Di dalam kelas kapasitasnya hanya sekitar 16 orang saja," tutur Supriyadi.

Tiap kelas disediakan sarana cuci tangan. Hand sanitizer juga terpasang di tiap kelas.

"Untuk jadwal belajar diterapkan ganjil genap. Dibagi dua sesi. Sesi pertama dari jam 07.00 - 09.00 kemudian sesi kedua pukul 10.00 - 12.00," paparnya. (M28/dik)

 

 

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved