Diduga Frustrasi Stroke, WN China di Tangerang Hendak Bunuh Diri Lompat dari Lantai 6 Apartemen

Pria asal China berusia 43 tahun itu diduga depresi lantaran tak bisa kembali ke negaranya. Saat ini kondisi ZS juga tengah menderita sakit stroke.

Penulis: Lusius Genik Lendong | Editor: Mohamad Yusuf
instagram
(Ilustrasi) Viral video percobaan bunuh diri, pria mau loncat dari sebuah apartemen di Kembangan, Jakarta Barat, Minggu (21/11/2021) 

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Seorang Warga Negara (WN) asal China berinisial ZS hendak mengakhiri hidupnya dengan cara melompat dari lantai 6 Apartemen Aeropolis, Neglasari, Tangerang, Banten, Selasa (23/11/21). 

Beruntung aksinya dapat digagalkan polisi dan BPBD Kota Tangerang.

"Masyarakat langsung menginformasikan kepada pihak Kepolisian Polsek Neglasari dan juga pihak BPBD Kota Tangerang. Ketika dibujuk oleh penerjemahnya yang bernama Griselda dan juga petugas, yang bersangkutan akhirnya membatalkan niatnya itu," ujar Kasubag Humas Polres Metro Tangerang, Kompol Abdul Rachim dalam keterangannya. 

Pria asal China berusia 43 tahun itu diduga depresi lantaran tak bisa kembali ke negaranya. 

Saat ini kondisi ZS juga tengah menderita sakit stroke.

"Berdasarkan penerjemahnya, yang bersangkutan yang bekerja di sini itu tengah sakit stroke punya keinginan pulang ke negaranya namun terhambat surat-surat," kata Abdul Rachim.

Di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang, aturan untuk keluar masuk Indonesia menjadi lebih ketat. 

Baca juga: Melihat Efek Samping, Respons Antibodi, dan Efikasi Vaksin Zifivax yang telah Mendapatkan Izin BPOM

Baca juga: TAK LAGI REPOT! Begini Cara Cetak KK, Akta Kelahiran, dan Kependudukan Secara Mandiri

Baca juga: ALHAMDULILLAH, Saudi Arabia Kembali Buka Umrah untuk Jemaah Indonesia, Simak

Menurut Abdul Rachim, serangkaian aturan di masa pandemi Covid-19 seperti kewajiban melaksanakan karantina, memenuhi berkas pemeriksaan Covid-19 dan lain-lain, membuat ZS semakin depresi.

"Untuk bisa pulang ke negaranya kan harus ada surat-surat dan pengecekan, terus harus karantina juga selama 14 hari. Jadi agak sulit kalau surat suratnya belum lengkap, tiket pesawatnya belum bisa keluar. Itu yang membuat dia frustasi dan berniat (bunuh diri)," jelas Abdul Rachim.

Kendati demikian, upaya ZS melakukan percobaan bunuh diri berhasil digagalkan. 

Saat ini kondisi psikis ZS disebut Abdul mulai stabil.

Penanganan medis juga diberikan agar penyakit stroke yang diderita ZS tak semakin parah.

"Setelah diselamatkan, yang bersangkutan langsung kita berikan penanganan medis. Kita juga minta perawatnya untuk menjaga benar-benar yang bersangkutan agar tidak terulang lagi hal tersebut," pungkasnya

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved