Tangerang Raya
Tukang Gorengan di Kota Tangerang Kelimpungan, Harga Minyak Goreng Melambung Tinggi
Pedagang gorengan mengeluhkan harga minyak goreng melambung tinggi yang berimbas pada usaha makanan yang dijajakannya.
Penulis: AndikaPanduwinata | Editor: Intan UngalingDian
TRIBUNTANGERANG.COM, PERIUK - Agil, pedagang gorengan di Kota Tangerang kelimpungan menjalankan usahanya.
Pasalnya harga minyak goreng saat ini sedang melambung tinggi.
Padahal minyak tersebut sangat dibutuhkannya untuk menggoreng berbagai makanan yang dijajakannya.
"Mahal sekarang, harganya naik terus. Per liter Rp 18.000," ujar Agil kepada Tribuntangerang.com, Rabu (12/1/2022).
Pria berusia 20 tahun itu berdagang di Periuk, Kota Tangerang, sekitar dua tahun ini.
"Baru kali ini harga minyak goreng mahal," ucapnya.
Dia menjajakan makanan seperti pisang molen, ubi, risol, bahwan, dan tahu.
Menurutnya, kenaikan harga minyak goreng ini berimbas pada penghasilannya.
"Omzet turun drastis, dari sehari bisa Rp 500.000 sekarang cuma Rp 200.000," kata Agil.
Baca juga: Harga Minyak Goreng Melambung, Pedagang Ayam Goreng Keluhkan Keuntungan Menipis
Baca juga: Tidak hanya Konsumen, Pedagang juga Pusing dengan Harga Minyak Goreng yang tak Kunjung Turun
Harga minyak goreng yang melambung tinggi di pasaran di Jakarta juga membuat pedagang ayam goreng ikut terdampak.
Keuntungan yang diperoleh tak lagi seperti biasanya.
Azis, pedagang ayam goreng di sekitar Pasar Nalo, Pademangan, Jakarta Utara, mengatakan, akibat harga minyak goreng melambung, keuntungannya menurun.
“Keuntungan dagang jadi tipis, jika normalnya mendapat sekitar 40 persen namun saat ini hanya sekitar 25 persen,” tuturnya.
Dia terpaksa menaikkan harga ayam goreng dagangannya.
Namun, dia tidak semua ayam goreng yang dijualnya mengalami kenaikan harga. Seperti dada ayam goreng tetap dijual Rp 10.000 per potong.