Baru Terungkap, Street Race di Ancol Sempat Disangka Jebakan untuk Menangkap Pebalap Liar

Wahyu Kandacong, pendiri komunitas Senang Kencang, menjadi salah satu sosok di balik event street race

Penulis: Rafzanjani Simanjorang | Editor: Ign Prayoga
TribunTangerang.com/Rafsanjani Simanjorang
Wahyu Kandacong, pengusaha yang juga mantan joki balap di jalanan. Wahyu Kandacong merupakan salah satu sosol di balik terealisasinya event street race. 

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG -- Cerita sukses street race di Ancol yang diinisasi Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menuai respons positif.

Debut street race di Ancol pada Minggu (16/1/2022) lalu, dinilai bisa menjadi ajang memuntahkan hasrat memacu kuda besi yang selama ini disalurkan di jalanan umum.

Street race kini jadi topik pembicaraan hangat di masyarakat, terutama para penggemar motor.

Nama komunitas Senang Kencang juga ikut melambung.

Di balik raungan mesin motor peserta street race, ada satu sosok yang membuat event yang memacu adrenalin ini benar-benar terealisasi.

Dia adalah Wahyu Kandacong, pria kelahiran Sulawesi Selatan yang juga pendiri komunitas bikers Senang Kencang.

Wahyu menjadi salah satu sosok yang berusaha mewujudkan merangkul pebalap jalanan agar difasilitasi kepolisian.

Baca juga: 53 Tahun Menikah, Pasangan dengan 14 Cucu dan 2 Cicit Ini Akhirnya Punya Akta Perkawinan

Pria kelahiran tahun 1992 yang juga pengoleksi moge ini sangat paham seluk beluk adu kencang di jalan umum. Bertahun-tahun lalu, Wahyu merupakan joki balap liar.

Punya pengalaman sebagai joki, Wahyu prihatin melihat kondisi pebalap jalanan saat ini. Menurut dia, balap motor di trek lurus di jalan umum berisiko tinggi yang bisa membahayakan si pengendara. Kegiatan tersebut juga rentan berkonflik dengan polisi hingga mengganggu ketenteraman masyarakat.

"Kami lalu diskusi dengan Polda, apakah jika dibuat solusi seperti ini (fasilitas street race) bisa mengurangi balap liar. Saya bersemangat sekali karena pihak Polda memberikan kesempatan untuk kami berbicara, yang tadinya kami dihujat, dibully, namun sekarang difasilitasi," ujarnya saat ditemui TribunTangerang.com di Tangerang, Kamis (20/1/2022).

Baca juga: Panggilan Hati, 11 Tahun Ustaz Oji Jadi Pendoa di TPU Semper

Ide street race terbersit ketika Wahyu berkunjungan ke Thailand. Di negeri Gajah Putih tersebut terdapat sirkuit Buriram yang dijadikan ajang pebalap jalanan melakukan setting motornya.

Ide tersebut mengendap cukup lama di benak Wahyu yang kini berprofesi sebagai pengusaha. Dalam diskusi bersama pihak Polda Metro Jaya, Wahyu memaparkan idenya. Gayung bersambut, Kapolda Metro Jaya merespons street race dan diharapkan menekan kejadian balap liar di jalanan terjadi lagi.

Menjelang pelaksanaan street race pertama di Ancol, Wahyu sempat khawatir mengingat banyak pebalap yang khawatir bakal terjebak. Namun Wahyu meyakinkan mereka bahwa street race bukanlah jebakan untuk mengirim pebalap liar ke balik terali besi. 

Baca juga: Ahmad Riza Patria Pastikan DKI Jakarta Sudah Terapkan Micro Lockdown

Wahyu menegaskan street race merupakan fasilitas yang diberikan oleh kepolisian dan dijamin bukan sebuah jebakan. "Jadi kita (pebalap jalanan) mau dirangkul. Jadi jangan takut, semoga bikers ini mesti solid," tuturnya.

Dengan adanya wadah sreet race dari kepolisian, ia pun meminta agar tidak ada lagi kejadian konflik dengan polisi atau warga, karena balapan liar.

"Alhamdulillah sukses kemarin di Ancol. Dengan adanya wadah ini, saya puas sekali. Ini betul-betul diwujudkan bapak Kapolda, bahkan hampir semua Polres membuat event ini. Mudah-mudahan dengan adanya street race, tidak ada lagi balapan malam yang menggangu warga," katanya. (m21)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved