Berita Daerah
Ganjar Pranowo Tendang Tembok SMAN Tawangmangu Sambil Ngomel-ngomel 'Wah Parah, Ternyata Palsu'
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menendang tembok SMAN Tawangmangu di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah yang ia sebut sebagai tembok palsu.
Setelah diperiksa, ternyata itu tembok palsu yang dibuat dari hardboard.
Sontak, marahlah Ganjar. Ia memangil mandor proyek.
Baca juga: Sebut Puan dan Ganjar Konyol, Politikus PDIP Sarankan Rocky Gerung Bangun dari Mimpi Lalu Cuci Muka
"Ini apa-apaan, Mas? Jangan main-main ya, sekarang telepon bosmu, saya mau ngomong," kata Ganjar pada mandor itu.

Mandor itu dengan cepat menelepon seseorang bernama Heri yang disebutnya pimpinan kontraktor proyek SMAN Tawangmangu.
Telepon kemudian diberikan kepada Ganjar yang langsung bicara dengan nada tinggi.
Baca juga: Tak Sebut Suku, Natalius Pigai Bantah Lontarkan Ujaran Rasisme kepada Jokowi dan Ganjar Pranowo
"Masih ingat saya dulu ngomong ya, jaga integritas dan kualitas, jangan korupsi, sekarang pekerjaanmu kayak gini. Mau saya bawa ke kejaksaan?” kata Ganjar.
Gubernur meminta pelaksana proyek segera memperbaiki.
Masih ada masa pemeliharaan selama enam bulan bagi kontraktor untuk memperbaiki kualitas bangunan itu.
Jika tidak diperbaiki, maka Ganjar mengatakan tidak akan menerima hasil pekerjaan.
"Kalau nggak bagus kayak gini, saya kembalikan dan saya perkarakan. Jadi kalau mau main-main sama saya, ya saya persoalkan ini," tegasnya.
Baca juga: Jokowi dideklarasikan menjadi Wapres Dampingi Prabowo di Pilpres 2024

Menurut Ganjar, SMA tersebut adalah sekolah menengah atas negeri pertama di Tawangmangu.
Masyarakat Tawangmangu sudah sangat lama menanti keberadaannya.
Ia tidak ingin penantian itu berujung kekecewaan karena kualitas bangunan yang buruk.
Baca juga: Muncul Duet Ganjar-Erick Thohir untuk Pilpres 2024, Berpeluang Kalahkan Prabowo-Puan
"Masa sudah selesai masih berantakan, pakunya semrawut, di atasnya nggak rapi. Saya telepon kontraktornya, saya katakan diperbaiki atau saya tolak," katanya.
"Besok saya kirim tim teknis bersama arsitek ke sini, saya ingin semua ngecek sebelum diserahterimakan. Saya nggak mau ada orang yang main-main untuk sekolahan," ucap Ganjar.