Copet Modus Kejepit Jendela Gentayangan di Angkot Kota Tangerang
Seorang pensiunan guru nyaris menjadi korban kawanan copet di sebuah angkot di Kota Tangerang. Kawanan copet itu terdiri atas tiga pria
Penulis: Rafzanjani Simanjorang | Editor: Ign Prayoga
TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG -- Copet di dalam angkutan kota (angkot) punya banyak modus dalam melakukan aksinya.
Ada yang berpura-pura menawarkan pijatan di kaki, mengambil benda jatuh ke kolong kursi, pura-pura muntah dan yang lainnya. Intinya mereka berusaha mengalihkan perhatian sehingga penumpang lengah dalam menjaga uang atau barang berharga.
Copet di angkot beraksi dalam kelompok ketiga terdiri dari tiga hingga empat orang.
Mereka berbagi tugas, ada yang mengalihkan dan ada yang mengambil barang berharga.
Baca juga: Sebagian Pedagang Kuliner Pasar Lama Bakal Dipindah ke Metropolis Mall
Baru-baru ini, seorang pensiunan guru, N, nyaris menjadi korban copet di sebuah angkot di Kota Tangerang.
"Pokoknya hati-hati deh kalau naik angkot. Lagi banyak copetnya. Mereka satu tim dan banyak modusnya," ujar N kepada TribunTangerang.com, Jumat (4/3/2021).
Awalnya, menjelang tengah hari, N dan istri hendak ke perumnas. N membawa tas kecil untuk menyimpan handphone.
Mereka naik angkot dari pinggir jalan tak jauh dari rumahnya. Saat itu kondisi di dalam angkot tak terlalu padat.
Baca juga: Petugas Derek Peras Pengguna Jalan Tol, Jasa Marga Minta Maaf
"Saat saya naik angkot itu di dalam sudah ada dua orang bawa tas. Tak jauh dari tempat saya naik, sekitar 50 meteran, naik lagi satu orang bapak-bapak agak gemuk, bajunya jelek," ujar N.
Setelah duduk di angkot, pria tersebut membuka jendela angkot yang berupa jendela geser. "Tiba-tiba tangannya kejepit jendela dan minta tolong," ujarnya.
Salah satu pria bergeser dari tempat duduknya untuk membantu pria yang tangannya terjepit jendela. Sedangkan pria yang satunya bergeser dan memepet N.
Baca juga: Sosok Wanita Ini Diduga Ada Kaitannya pada Kasus Penganiayaan Haris Pertama
N curiga karena jendela angkot cukup mudah dibuka sehingga nyaris tidak mungkin ada orang yang tangannya terjepit jendela angkot.
Saat terjadi kegaduhan itu, N merasa tas HP-nya jadi lebih berat. "Kantong HP saya berat kayak ada yang narik," kata dia.
Spontan N melirik tas yang dia yakini telah ditutup sempurna. "Kan resleting tasnya ketutup, pas saya lihat sudah terbuka. Jadi saya tutup lagi tasnya, kemudian saya bantu bapak-bapak itu," ujar N.
N yang curiga dirinya dikepung kawanan copet minta ke sopir angkot untuk belok ke kantor polisi.
Baca juga: POLRES Tangerang Kota Gelar Operasi Keselamatan Jaya 2022, Terjunkan 230 Personel Gabungan