Minyak Goreng
Pedagang Gorengan Berharap Pemerintah Dapat Menurunkan Harga Minyak Goreng Sebelum Ramadan Tiba
Keluh Kesah Pedagang Gorengan di Serua Kota Tangsel Saat Harga Minyak Goreng Terus Melambung Tinggi
Penulis: Rizki Amana | Editor: Lilis Setyaningsih
TRIBUNTANGERANG.COM, CIPUTAT - Saat harga minyak goreng meroket seperti ini, pedagang gorengan akan terkena imbasnya.
Pasalnya minyak goreng jadi salah satu bahan utama dari berdagang gorengan. Hal ini dikemukakan salah satu pedagang gorengan.
Tepat di sebelah Kantor Kelurahan Serua, Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terdapat Kios Pedagang Gorengan milik Amin (55).
Kios yang berukuran sekira 5 X 4 meter itu merupakan satu-satunya tempat Amin dan keluarga mencari nafkah di tengah riuhnya aktifitas warga maupun lalu lintas setempat.
Baca juga: Operasi Pasar Minyak Goreng Sediakan 10 Ton Minyak Goreng di Pasar Anyar Tangerang Pekan Depan
Amin mengaku telah 8 tahun dirinya bersama sang istri berjualan gorengan di lokasi tersebut.
Sebelum menetap pada kios terssebut, Amin telah berjualan gorengan sejak puluhan tahun lamanya.
"Sudah 25 tahun berdagang gorengan sejak dari pikulan, dorongan dan sekarang mangkal di sini," ungkapnya saat ditemui Tribuntangerang.com di lokasi, Serua, Kota Tangsel, Rabu (23/3/2022).
Pria paruh baya itu mengaku berdagang gorengan merupakan satu-satunya mata pencaharian bagi ia untuk menghidupi keluarga kecilnya.
Tentu saja nasib ia bersama keluarga kecilnya itu sangat bergantung terhadap usaha kecilnya tersebut.
Baca juga: Pekan Depan, Seminggu Sekali di Pasar Cipinang bisa Beli Minyak Goreng Curah, Harga Rp13.000/Liter
Telah banyak kisah ia dapati setelah puluhan tahun berdagang gorengan pada sejumlah wilayah permukiman penduduk.
Namun, Amin mengaku kesulitan berdagang gorengan kerap dirasakannya tatkala harga minyak goreng mulai mengalami kenaikan.
Seperti saat ini, harga minyak goreng baik kemasan maupun curah yang masih melambung tinggi di pasaran.
"Ya sebelum harga minyak naik penghasilan jualan gorengan lumayan lah. Tetapi dengan harga minyak naik tinggi begini ya jadi pas- pasan untuk menutupi kebutuhan keluarga," kata Amin ditengah kesibukannya menyiapkan olahan ubi untuk dijualnya.

Amin mengaku setiap hari sekira 10 liter minyak goreng kemasan dihabiskan untuk berdagang gorengan.
Khusus pada modal minyak goreng dirinya harus mengeluarkan uang senilai Rp 460.000 hingga Rp 480.000 dalam sehari berjualan gorengan.