Pengguna Transaksi QRIS di Jakarta Tertinggi se-Indonesia, Tembus 3,4 juta Merchant

Bank Indonesia (BI) mengungkap pengguna QR Code Indonesian Standard (QRIS) di Provinsi DKI Jakarta mencapai 3,4 juta merchant.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Lilis Setyaningsih
Tribun Tangerang/Fitriyandi Al fajri
Bank Indonesia (BI) dan PermataBank meluncurkan PermataQR di Pasar Bunga Rawa Belong, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Kamis (31/3/2022). 

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mengungkap pengguna QR Code Indonesian Standard (QRIS) di Provinsi DKI Jakarta mencapai 3,4 juta merchant.

Angka itu sebagaimana yang dicatat PT Penyelesaian Transaksi Elektronik Nasional (PTEN) per 18 Maret 2022.

Kepala Divisi Perizinan dan Implementasi Sistem Perizinan Bank Indonesia Yufrizal mengatakan, jumlah tersebut cukup tinggi dibanding daerah lain di Indonesia.

Capaian itu menunjukan, bahwa penetrasi penggunaan QRIS sebagai kanal pembayaran oleh masyarakat DKI Jakarta semakin meluas.

“Terdapat 3,4 juta merchant di Jakarta atau sebesar 20,4 persen, dari capaian nasional sebesar 16,1 juta merchant,” ujar Yufrizal saat peluncuran PermataQR di Pasar Bunga Rawa Belong, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Kamis (31/3/2022).

Baca juga: Pengamat Ekonomi Khawatirkan Pengguna Pertamax Beralih ke Pertalite

Menurutnya, BI dan perusahaan penyedia jasa pembayaran (PJP) berkomitmen memperluas akseptasi pembayaran digital.

Salah satunya melalui fasilitas penggunaan QRIS di pasar-pasar dan pusat perbelanjaan, termasuk di wilayah Provinsi DKI Jakarta.

Selain itu, BI juga telah mendorong kemudahan bertransaksi secara digital melalui program sehat, inovatif dan aman pakai (S.I.A.P).

Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Perdagangan RI dengan Bank Indonesia melalui pencanangan pasar dan pusat perbelanjaan demi memperluas akselerasi penggunaan QRIS dan mendisplinkan metode pembayaran yang sesuai dengan protokol kesehatan (efisiensi, praktis, dan higienis).

“Program SIAP QRIS ini terus diperluas ke berbagai pasar maupun pusat perbelanjaan lainnya guna memperluas cakupan penggunaan QRIS sebagai solusi pembayaran nirsentuh yang lebih higienis dalam rangka mengawal pemulihan ekonomi nasional (PEN),” ucap Yufrizal.

Baca juga: Nasabah BCA Mengaku Kebobolan Rp 135 Juta, Ini Tanggapan Pihak Bank

Kata dia, implementasi QRIS pada berbagai sektor transaksi pembayaran telah memberikan berbagai manfaat.

Mulai dari mendorong efisiensi perekonomian, mempercepat keuangan inklusif, hingga meningkatkan daya saing industri, termasuk memajukan UMKM dalam lima hal.

Pertama, membangun profil usaha sehingga lebih bankable dan profitable; kedua transaksi tercatat dan langsung masuk rekening sehingga mudah dimonitor.

Kemudian ketiga, tidak repot dengan pengelolaan uang kembalian, bebas risiko pencurian dan uang palsu; keempat mengikuti tren pembayaran terkini; dan kelima murah serta bebas biaya bagi usaha mikro atau 0 persen sampai Akhir Juni 2022.

Baca juga: Ditemukan Wasiat kode ATM dan Mobile Banking di Mobil Pria yang Tewas Berlumuran Darah di Parkiran

Berdasarkan catatannya, transaksi keuangan digital berkembang pesat seiring meningkatnya akseptasi dan preferensi masyarakat dalam berbelanja secara daring, perluasan dan kemudahan sistem pembayaran digital, serta akselerasi digital banking.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved