Ramadhan

Warga Kampung Bekelir Gelar Tradisi Mandi Keramas di Sungai Cisadane Jelang Ramadhan

Warga Kampung Bekelir, RW 01, Kelurahan Babakan, Kota Tangerang, menggelar tradisi mandi keramas di Sungai Cisadane untuk menyambut Ramadhan.

Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Intan UngalingDian
Tribun Tangerang/Gilbert Sem Sandro
Warga Kampung Bekelir melakukan tradisi mandi keramas di Sungai Cisadane sebagai ritual menjelang ibadah Ramadhan, Jumat (1/4/2022). 

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Warga Kampung Bekelir, RW 01, Kelurahan Babakan, Kota Tangerang, menggelar tradisi mandi keramas di Sungai Cisadane.

Tradisi mandi keramas itu untuk menyambut Bulan Suci Ramadhan 2022.

Pantauan Tribuntangerang.com, ratusan warga yang mengikuti tradisi turun temurun tersebut seperti puluhan anak-anak, puluhan remaja, belasan ibu rumah tangga, dan bapak-bapak.

Kegiatan mandi keramas itu dilakukan warga dimulai  membacakan doa dan melantunkan salawat sebelum melakukan tradisi mandi keramas itu.

Kemudian, mereka membasahi badan dan dilanjutkan menggunakan sabun mandi dan shampo.

Setelah itu membilas kembali dengan cara menceburkan atau merendam diri di Sungai Cisadane.

Tradisi asli warga Kota Tangerang yang diawasi belasan personel gabungan Polsek Tangerang, Tagana Kota Tangerang, diresmikan Camat Tangerang, Achmad Zuldin Syafii.

Baca juga: Masjid Istiqlal Gelar Tarawih dan Buka Bersama Ramadhan 2022 Terapkan Prokotol Kesehatan Covid-19

Baca juga: Pemkot Tangerang Bakal Gelar Bazaar Murah Kebutuhan Bahan Pokok untuk Ramadhan

Warga Kampung Bekelir melakukan tradisi mandi keramas di Sungai Cisadane sebagai ritual menjelang ibadah Ramadhan, Jumat (1/4/2022).
Warga Kampung Bekelir melakukan tradisi mandi keramas di Sungai Cisadane sebagai ritual menjelang ibadah Ramadhan, Jumat (1/4/2022). (Tribun Tangerang/Gilbert Sem Sandro)

Dua perahu karet dikerahkan untuk petugas mengawasi warga termasuk puluhan anak-anak yang mengikuti tradisi tersebut.

Ketua RW 01, Kelurahan Babakan, Kholik mengatakan, kegiatan mandi berenang tersebut tradisi turun temurun yang telah dilakukan sejak tempo dulu.

Pada masa lampau,  kegiatan mandi keramas di sungai dilakukan menggunakan abu merang dari padi yang telah mengering dan dibakar.

Namun seiring kemajuan zaman, tradisi tersebut menggunakan perlengkapan mandi masa kini seperti sabun dan sampo karena sampo merang saat ini sudah dicari.

"Kegiatan mandi keramas ini adalah tradisi turun temurun yang sudah diwariskan oleh leluhur kepada kita, dalam menyambut bulan Ramadhan," ujar Kholik saat diwawancarai Tribuntangerang.com, Jumat (1/4/2022).

Selain untuk menyambut Ramadhan, kata Kholik, makna tradisi mandi keramas tersebut untuk mensucikan diri, jiwa dan fisik umat muslim sebelum menjalankan ibadah puasa.

"Makna dari kegiatan mandi keramas ini adalah karena kita akan menghadapi Bulan Suci Ramadhan, jadi di sana kita akan mensucikan jiwa kita," tuturnya.

"Jadi, sebelum mensucikan jiwa kita, ada baiknya terlebih dahulu mensucikan fisik kita lewat ritual mandi keramas ini," ujarnya.

Baca juga: Tips Praktis Aman Puasa Selama Ramadhan, Tubuh Tetap Berenergi dan Sehat

Baca juga: Sambut Ramadhan, Terminal 1 Bandara Internasional Soekarno-Hatta Kembali Dibuka

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved