Ramadhan

200 Petugas Diturunkan untuk Jaga Keamanan dan Ketertiban selama Ramadhan di Kota Tangerang

Sebanyak 200 personel Polres Metro Tangerang Kota dikerahkan untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama Ramadhan 1443 Hijriah.

Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Intan UngalingDian
Tribun Tangerang/Gilbert Sem Sandro
Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Komaruddin mengerahkan 200 personel untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di Kota Tangerang. 

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Sebanyak 200 personel Polres Metro Tangerang Kota dikerahkan untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama Ramadhan 1443 Hijriah.

Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Komarudin mengatakan, petugas telah membubarkan puluhan gerombolan kaum muda yang berpotensi mengganggu keamanan masyarakat.

Kelompok pemuda tersebut dibubarkan karena berkerumun di pinggir jalan.

Pembubaran para pemuda itu dilakukan dengan cara mengarahkan mereka kembali ke wilayah pemukiman masing-masing.

"Hingga hari ketiga Bulan Suci Ramadhan ini, kami Porlestro Tangerang Kota masih menemukan dan membubarkan anak-anak muda yang berkumpul dan berkerumun hingga dini hari atau menjelang waktu sahur," kata dia.

"Kita bubarkan mereka, karena teridentifikasi ingin melaksanakan aktivitas ataupun kegiatan yang meresahkan masyarakat dengan berkumpul di pinggir jalan," ujarnya.

Baca juga: 4.000 Warga Kabupaten Tangerang Jadi Korban Banjir Sahur Mendapat Bantuan Sahur Ramadhan

Baca juga: Alasan Iko Uwais Jarang Santap Makanan Berat saat Sahur Ramadhan

Menurutnya, kerumunan anak di bawah umur di pinggir jalan tersebut ingin membangunkan warga menjelang waktu sahur.

Namun demikian, kerumunan pemuda itu dibubarkan lantaran dinilai membahayakan kelompok  dan pengendara yang melintas.

"Sejak hari pertama ibadah puasa, hari Minggu (3/4/2022) lalu, kita sudah menemukan mereka berkumpul untuk membangunkan sahur tapi di tengah jalan, makanya aktivitasnya kami bubarkan dan kita arahkan untuk masuk ke pemukiman," tuturnya.

"Karena kalau mereka berkumpul di pinggir jalan itu riskan sekali, selain membahayakan diri mereka, juga dapat membahayakan pengendara yang melintas," jelasnya.

Selain itu, kata Komaruddin, aktivitas pemuda yang kerap  dilakukan saat Ramadhan antara lain tren perang sarung.

Perang sarung tersebut dilakukan oleh antar kelompok pemuda berpotensi berbahaya.

Kain sarung itu diisi batu untuk melukai orang lain.

Baca juga: Ahmed Zaki Iskandar Berharap Warga Isi Momen Ramadhan dengan Memperdalam Ilmu Alquran

Baca juga: Pelajar Bawa Senjata Tajam Diamankan di Pondok Aren saat Sahur Ramadhan Pertama

Oleh karena itu, untuk mencegah terjadi aksi kekerasan, petugas akan membubarkan setiap kerumunan masyarakat di luar area pemukiman masing-masing.

Menurut dia,  aksi kelompok muda tersebut menimbulkan keresahan masyarakat seperti perang sarung.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved