Korban Perang Sarung
Korban Perang Sarung Sempat Dibawa ke RSUD Berkah, Urung Dioperasi karena Tak Ada Biaya
Erwin (17) meninggal dunia setelah mengalami luka di kepala akibat dihantam sarung berisi batu. Erwin adalah pemuda yang melerai perang sarung
Penulis: Ign Prayoga | Editor: Ign Prayoga
TRIBUNTANGERANG.COM, PANDEGLANG -- Seorang pemuda berusia 17 tahun, Erwin menjadi korban perang batu berbungkus sarung yang terjadi menjelang sahur.
Erwin yang hendak melerai dua kelompok yang terlibat perang sarung, justru dihantam sarung berisi batu.
Erwin ambruk dan mengalami luka di kepala. Nurlaelis Syailendra (45), bibi almarhum menjelaskan, Erwin mengalami luka di kepala karena dihantam batu dibungkus sarung.
Erwin merupakan warga Kampung Kaducina, Desa Gunungsari, Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang, Banten. Dia juga berstatus pelajar kelas tiga sebuah SMA di Pandeglang.
Baca juga: Terminal Poris Plawad Layani 400 Penumpang dalam Satu Hari, Tujuan Jawa Tengah dan Yogyakarta
Menurut dia, insiden itu berawal ketika dua kelompok bocah usia SD dan SMP terlibat perang batu dibungkus sarung. Mereka adalah anak-anak Kampung Kaducina dan anak-anak Kampung Balegede, Desa Gunungsari, Mandalangwangi.
Sepintas, aksi tersebut mirip perang sarung. Kedua kelompok saling serang bersenjatakan sarung. Nyatanya, sarung itu berisi batu yang bisa melukai orang yang terkena sabetan sarung tersebut.
"Sarungnya itu diisi batu," kata Nurlaelis atau Lilis, Senin (18/4/2022).
Baca juga: Dinas Perhubungan Kota Tangerang Gelar Ramp Check Bus di Terminal Poris Plawad
Dalam keributan antara dua kelompok tersebut, anak-anak Kaducina terdesak dan ke dalam area masjid.
Erwin yang berada di dalam masjid, segera beranjak untuk melerai dua kelompok bocah yang terlibat perang sarung. "Tapi malah Erwin yang dipukuli menggunakan sarung berisi batu," katanya.
Sejumlah orang dewasa berdatangan dan menolong Erwin. Bocah-bocah yang terlibat perang sarung pun bubar.
Lilis menjelaskan pada hari Sabtu (16/4/2022), Erwin dilarikan ke RSUD Berkah, Pandeglang. Korban didiagnosa mengalami perdarahan otak.
Baca juga: Pesan Arief R Wismansyah saat Pelantikan Pengurus Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran
"Akhirnya dirujuk ke RS Sari Asih Serang lalu dirujuk lagi ke Tangerang karena harus dioperasi," ujarnya.
Lilis menyatakan, pihak rumah sakit memberi tahu bahwa biaya operasi tersebut mencapai Rp 50 juta. Lantara pihak keluarga tidak memiliki dana sebesar itu, mereka membawa pulang Erwin.
"Akhirnya pada Minggu siang dibawa pulang dan menjelang magrib, Erwin meninggal dunia," katanya.
"Erwin ini anak yatim. Saya minta aparat kepolisian segera menindak tegas para pelakunya," kata Lilis.
Baca juga: Drummer Band Debu Daood Patah Tulang Kaki Akibat Kecelakaan di Probolinggo Jawa Timur