Lifestyle

Terapi Sel T CAR jadi Kemajuan Medis Terkini untuk Hadapi Kanker Darah 

kanker darah di Indonesia mencapai 23.660 kasus, sehingga disebut sebagai jenis kanker paling umum kedua di Indonesia.

Editor: Lilis Setyaningsih
pexels/thirdman
Pasien kanker harus rutin memeriksakan kesehatannya 

Selain Leukemia, ada dua jenis kanker darah lainnya yang paling umum di Indonesia, yakni Limfoma dan Myeloma.

Masing-masing dari jenis kanker darah tersebut memiliki penyebab pembentukannya sendiri.

Baca juga: Cegah Kanker Payudara, Lakukan Sadari Secara Kontinu Hari ke 7-10 dari Menstruasi Hari Pertama

Dr Colin Phipps Diong, Konsultan Senior, Hematologi, Parkway Cancer Centre mengatakan, Terapi Sel T CAR dilakukan dengan cara mengambil Sel T dari pasien dan kemudian memodifikasinya di laboratorium hingga dapat mengenali target kanker di dalam tubuh.

Setelah proses ini selesai, sel-sel tersebut dimasukkan kembali ke dalam tubuh pasien.

Sel T adalah sel darah putih yang mendeteksi dan menghancurkan sel-sel abnormal di dalam sistem kekebalan tubuh manusia.

Namun, pada pasien kanker darah, kemampuan Sel T terganggu, sehingga tidak dapat mendeteksi atau menghancurkan sel-sel kanker tersebut.

Baca juga: Sebagian Besar Pengobatan Kanker Anak Butuh Kemoterapi, Efek Samping Bisa Ringan Hingga Berat

Terapi Sel T efektif dalam mengobati pasien relaps dengan kanker darah tipe Leukemia Limfoblastik Akut (ALL) dan Kanker Limfoma Non-Hodgkin seperti Diffuse Large B-Cell Lymphoma (DLBCL).

Terutama, apabila pengobatan-pengobatan sebelumnya tidak berhasil menunjukkan hasil yang diharapkan.

Sama halnya dengan pengobatan-pengobatan lainnya, Terapi Sel T CAR memiliki efek samping seperti Immune Effector Cell-Associated Neurotoxicity Syndrome (ICANS) dan Cytokine Release Syndrome (CRS).
ICANS memengaruhi sistem saraf pusat pasien, sedangkan CRS adalah penyakit multisistemik yang berkembang setelah pengobatan Sel T CAR.

Gejala CRS termasuk demam tinggi dan merinding, kesulitan bernapas, sakit kepala, detak jantung yang cepat, dan seterusnya.

Baca juga: Ahmed Zaki Iskandar Sebut, Penanganan Kanker Payudara di Kabupaten Tangerang Sangat Kompleks

CRS dapat muncul beberapa minggu setelah proses dimasukkannya Sel T ke dalam tubuh, tetapi biasanya terjadi dalam dua minggu.

Ada beberapa kelompok pasien yang tidak memenuhi syarat untuk mengikuti terapi Sel T CAR, seperti pasien yang memiliki hipertensi intrakranial atau tidak sadarkan diri, gagal pernapasan, pasien dengan koagulasi intravaskular diseminata, dan pasien hematosepsis atau infeksi aktif yang tidak terkendali.

Untuk mendapatkan pengobatan Sel T CAR, terdapat beberapa proses yang harus dilewati oleh pasien.

Proses awal dimulai dengan skrining dan mengambil Sel T, diikuti oleh proses modifikasi Sel T, kemudian melakukan kemoterapi sebelum Sel T dimasukan kembali, proses memasukan Sel T CAR itu sendiri, dan terakhir adalah fase pemulihan dan pemantauan.

Baca juga: Penanganan dan Deteksi Dini Kanker Payudara di Kabupaten Tangerang

Proses pertama dikenal dengan istilah leukapheresis untuk mengumpulkan sel darah putih termasuk Sel T.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved