Penangkapan KPK
Ade Yasin Terjaring OTT KPK, Dianggap Akan Mengakhiri Trah Yasin dan Menurunkan Elektabilitas PPP
Operasi Tangkap Tangan Ade Yasin ini menjadikan hattrick di Kabupaten Bogor, Bupati sebelumnya Rahmat Yasin yang juga kakak Ade dua kali ditangkap
Penulis: Hironimus Rama | Editor: Lilis Setyaningsih
"Semua temuan itu kan menguap begitu saja. Dugaan saya ada temuan baru pada 2022 ini sehingga Ade melakukan negosiasi dengan BPK yang berujung pada OTT," tandasnya.
Baca juga: KPK Ciduk Bupati Bogor Ade Yasin, PPP Tunggu Penjelasan Resmi
Yusfitriadi menilai penangkapan Ade Yasin ini memiliki implikasi bagi dunia politik, baik nasional maupun daerah.
Pertama, kasus ini akan mengakhiri trah kekuasaan Ade Yasin di Kabupaten Bogor.
Pasalnya, kakak Ade Yasin yang menjadi Bupati sebelumnya terjerat kasus korupsi.
"Masyarakat akan menilai keluarga Yasin ini sebagai keluarga koruptor sehingga citranya sudah buruk," ungkapnya.
Baca juga: Ade Yasin Sehari Sebelum Ditangkap KPK Ingatkan ASN Tidak Terima Gratifikasi Lebaran
Dia menyayangkan Ade Yasin yang tidak belajar dari kesalahan kakaknya saat menjadi bupati.
"Sangat disayangkan karena jatuh pada kesalahan yang sama. Tetapi memang dia menjadi bupati bukan karena kapasitas dan kapabilitas yang bagus, tetapi karena nama Yasin," jelasnya.
Kedua, kasus ini akan berdampak pada jatuhnya elektabilitas PPP secara nasional dan lokal.
"Sebelumnya saya katakan PPP tidak akan lolos parliamentary treshold pada 2024. Sejumlah survei mengatakan itu. Nah, kasus ini akan membuat PPP makin terpuruk," tutur Yusfitriadi.
Baca juga: KPK Sita Uang dari Bupati Bogor Ade Yasin, Diduga untuk Menyogok Pejabat BPK
Citra PPP di Jawa Barat dan Kabupaten Bogor pun tercoreng karena kasus ini.
"Ade Yasin kan Ketua DPW PPP Jawa Barat. Dia sering tampil bareng Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa. Ini akan membuat elektabikitas PPP jatuh," pungkasnya.