Lifestyle
Berpartisipasi dalam Program Solusi Perubahan Iklim di Climate Hack, Masih Dibuka Pendaftarannya
Singapore International Foundation (SIF) bersama dengan Code for Asia dan SAP, secara resmi meluncurkan Climate Hack.
TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG -- Perubahan iklim menjadi perhatian banyak pihak.
Singapore International Foundation (SIF) bersama dengan Code for Asia dan SAP, secara resmi meluncurkan Climate Hack.
Sebuah program virtual yang meningkatkan keterampilan digital melalui pemanfaatan teknologi dan jaringan internasional untuk memberdayakan peserta dalam pengembangkan solusi untuk perubahan iklim.
Desmond Tan, Minister of State for Sustainability and the Environment untuk Singapura, memberi catatan bahwa perubahan iklim adalah tantangan eksistensial global yang hanya dapat teratasi secara efektif melalui tindakan kolektif.
Baca juga: BMKG: Suhu Tertinggi 36,1 Celcius Terjadi di Tangerang dan Kalimantan, Begini Penjelasan Ahli Cuaca
Dia mengatakan sektor masyarakat memainkan peran penting, terutama para generasi pemuda sebagai pemimpin masa depan dan penjaga kelestarian lingkungan.
Ia mengajak generasi muda agar memanfaatkan platform seperti Climate Hack untuk berkontribusi melalui pengembangan keterampilan dan solusi digital.
"Teknologi dan inovasi adalah pendukung penting untuk mencapai ambisi iklim kita," kata Desmond Tan seperti dikutip dari siaran pers yang diterima Tribuntangerang.com, Kamis (12/5/2022).
Climate Hack adalah program e-volunteering baru yang SIF rancang untuk membantu meningkatkan kapasitas regional dalam hal keterampilan digital, terutama dalam penggunaannya bagi perubahan sosial yang positif.
Baca juga: Suhu Terik Bukan Karena Gelombang Panas, Indikasi akan Masuk Musim Kemarau
Program ini didukung oleh sukarelawan dari Singapura yang akan bekerja bersama peserta dari Asia untuk berbagi keterampilan, pengetahuan, dan keahlian digital, serta mengembangkan solusi inovatif demi aksi perubahan iklim.
Program ini terdiri dari hackathon virtual; bimbingan oleh pakar industri; dan Climate Lab — rangkaian kegiatan intensif yang dikuratori untuk tim terpilih agar bisa membawa solusi terbaik mereka bagi Minimum Viable Product atau standar minimum kelayakan produk, dan tahap pra-inkubator.
Peserta diharapkan dapat mengembangkan solusi digital dalam tantangan di lima area: City in Nature, Sustainable Living, Energy Reset, Green Economy, dan Resilient Future.
Ada juga Kategori Terbuka yang menerima berbagai bentuk solusi inovatif untuk aksi iklim.
Baca juga: Tak Ada Drainase di Dunia Didesain Berdasarkan Cuaca Ekstrem, Dinas SDA: Peluangnya Setahun Sekali
Jean Tan, SIF Executive Director, mengungkapkan SIF menghubungkan masyarakat agar dapat berkolaborasi demi perubahan positif dan Climate Hack dirancang untuk menyatukan orang-orang yang memanfaatkan kekuatan teknologi serta memperkuat respon di tingkat regional terhadap aksi iklim.
"Kami berterima kasih atas dukungan SAP, National Youth Council, dan Code for Asia, dalam upayanya mendorong perubahan," kata Jean.
Climate Hack juga menandai masuknya SIF ke dalam segmen e-volunteering yang bertujuan mendukung perkembangan sukarelawan internasional di tengah pandemi.
Eileen Chua, Managing Director, SAP Singapore, menyampaikan, tujuan kehadiran SAP adalah membantu dunia berjalan dengan lebih baik dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
Baca juga: Perubahan Iklim Bikin Ilmu Titen Ambyar, BMKG Gencarkan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan
"Untuk mewujudkan tujuan itu, kami percaya pada kerja sama antar sektor publik, swasta, dan berbagai kemitraan lainnya, untuk mengangkat topik seperti keberlanjutan dan inovasi," katanya.
Kolaborasi bersama Singapore International Foundation dan Code for Asia ini akan menghasilkan perubahan yang positif dan berdampak dalam menciptakan dunia yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan lebih hijau.
Pada Climate Hack 2022, SAP akan bertindak sebagai pelatih dan mentor serta memanfaatkan teknologi no code atau low code untuk mendukung pengembangan aplikasi, dan mendorong pertumbuhan masa depan digital yang berkelanjutan demi generasi mendatang.
Climate Hack 2022 diselenggarakan setelah keberhasilannya di tahap uji coba yang diadakan pada Mei 2021 lalu, yang menarik 500 pendaftar dan 120 peserta di seluruh Asia untuk mengikuti pelatihan.
Baca juga: Anies Pamer Gagasan Cemerlang di Depan Petinggi Eropa Cara Atasi Perubahan Iklim pada Forum C40
Hasilnya, 46 prototipe digital dikembangkan untuk mengatasi perubahan iklim.
Sembilan tim kemudian mempresentasikan ide-ide berbasis solusi mereka kepada panel juri — yaitu meliputi bidang seperti energi, ketahanan pangan, pengelolaan limbah, dan kehidupan berkelanjutan.
Tiga tim dari Malaysia dan Indonesia muncul sebagai pemenang setelah mencetak skor tinggi dalam hal dampak dan inovasi, dan menerima total hadiah uang tunai sebesar 4,000 dolar Singapura.
Edisi uji coba Climate Hack membuat SIF memenangkan World Bank Digital Skills Innovation Award: Lifelong Learning yang mengakuinya program inovatif dalam mengajarkan keterampilan penting di dunia kerja digital dan ekonomi digital.
Pengajuan keikutsertaan Climate Hack 2022 dibuka hingga 15 Mei 2022. Kunjungi situs web program untuk mendaftar. (*)