Suhu Panas

Ciputat Dinobatkan Sebagai Daerah Terpanas, Warga Makin Sering Telanjang Dada

Ciputat dinobatkan sebagai daerah terpanas se-Indonesia pada periode 1-11 Mei 2022. Suhu udara di Ciputat mencapai 36,1 derajat celcius

Penulis: Rafzanjani Simanjorang | Editor: Ign Prayoga
TribunTangerang.com/Rafsanzani Simanjorang
Fuhan, warga Ciputat, mengakui suhu udara di wilayah tersebut makin panas. 

TRIBUNTANGERANG.COM, CIPUTAT -- Wilayah Ciputat di Kota Tangerang Selatan baru-baru ini dinobatkan sebagai daerah terpanas se-Indonesia pada periode 1-11 Mei 2022.

Menurut catatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) suhu Ciputat mencapai 36,1 derajat celcius. Elevasi yang rendah dan dekat dengan permukaan air adalah faktor di balik fenomena alam tersebut.

Lantas, apa komentar para warga?

"Memang panas dan gerah. Dulu Ciputat sih sejuk, tapi sekarang sudah panas. Mau tidur gerah terus, sampai pakai kipas," ujar Fuhan, warga Ciputat saat ditemui, Sabtu (14/5/2022).

Baca juga: Puja-puji WH untuk Andika, Sindir Wakil Wali Kota Tangerang yang Dulu

Fuhan sempat berpikir cuaca panas di Ciputat terjadi adalah fenomena sesaat pada perubahan cuaca dari musim hujan ke musim panas.

Gito Asmoni, warga Ciputat mengatakan, wilayah Ciputat jadi daerah panas karena kawasan tersebut semakin padat.

"Kalau siang mesti pakai topi dan lap keringat. Yang aneh itu saat malam. Gerah. Saya kira mau hujan, ternyata tak hujan-hujan. Terpaksa tidur buka baju," katanya.

Baca juga: Satu Bangunan Utuh di Tengah-Tengah Kebakaran Pasar Ciputat, Ini Kisahnya

Hal senada diucapkan oleh Abdul Haid yang mengatakan suhu udara di Ciputat saat malam hari pun terasa panas.

Mau tak mau ia mesti menggunakan kipas agar bisa tidur nyenyak.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan fenomena suhu terik yang terjadi belakangan ini.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengatakan, fenomena suhu udara terik yang terjadi pada siang hari dipicu karena posisi semu matahari yang saat ini sudah berada di wilayah utara ekuator.

Baca juga: Kapolda Metro Borong Bakso untuk Massa Aksi Unjuk Rasa Depan DPR

Hal tersebut mengindikasikan bahwa sebagian wilayah Indonesia akan mulai memasuki musim kemarau.

"Jadi pertumbuhan awan dan fenomena hujannya akan sangat berkurang, sehingga cuaca cerah pada pagi menjelang siang hari akan cukup mendominasi," ujar Guswanto, Senin (9/5/2022).

Selain itu, dominasi cuaca yang cerah dan tingkat perawanan yang rendah tersebut dapat mengoptimumkan penerimaan sinar matahari di permukaan bumi.

Fenomena seperti itu, menyebabkan kondisi suhu yang dirasakan oleh masyarakat menjadi cukup terik pada siang hari.

Guswanto juga menjelaskan, berdasarkan World Meteorological Organization (WMO), suhu panas yang terjadi di Indonesia bukan fenomena gelombang panas.

Baca juga: Akta Kelahiran Jadi Kendala dalam Upaya Memutus Lingkaran Setan Kemiskinan di Kampung Pemulung

Gelombang panas atau yang dikenal dengan Heatwave merupakan fenomena kondisi udara panas yang berkepanjangan selama lima hari, atau lebih secara berturut-turut.

Suhu maksimum harian lebih tinggi dari suhu maksimum rata-rata hingga 5 derajat celcius atau lebih.

Fenomena gelombang panas biasanya terjadi di wilayah lintang menengah tinggi seperti wilayah Eropa dan Amerika yang dipicu oleh kondisi dinamika atmosfer di lintang menengah.

"Kalau yang terjadi di wilayah Indonesia adalah fenomena kondisi suhu panas atau terik dalam skala variabilitas harian," ujar Guswanto.

Baca juga: Pemerintah Saudi Beri Kuota Haji Indonesia 48 Persen dan yang Berusia Dibawah 65 Tahun

Warga Jakarta mengakui udara yang terasa lebih panas dari biasanya, dalam beberapa hari terakhir. "Iya panas banget pas siang hari. Nggak cuma cuacanya, udara dan anginnya itu juga berasa panas," ujar Julia Cindy (24) di Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Wanita yang lebih sering beraktifitas di luar ruangan itu merasakan beberapa hari ini cuaca dan udara sangat panas.

Selain itu, di lokasi lain, seorang pria pekerja kantoran juga merasakan hal yang sama. "Panas sekali, berasa gerah banget kalau siang hari," ujar Misbahul Falah (25) di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Baca juga: Waspada Penyakit Mulut dan Kuku, DKP Kota Tangerang Perketat Pemeriksaan Kesehatan Sapi

Dengan kondisi cuaca tersebut, BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk senantiasa menjaga kondisi stamina tubuh dan kecukupan cairan tubuh.

Terutama bagi masyarakat yang beraktifitas di luar ruangan pada siang hari, termasuk kepada masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik atau balik dari mudik.

"Masyarakat yang beraktifitas di luar ruangan supaya selalu membawa air minum, sehingga tidak terjadi dehidrasi, kelelahan, dan dampak buruk lainnya," ujar Guswanto.

Baca juga: Dalami Tokoh Asmuni dalam Film Srimulat: Hil Mustahal Teuku Rifnu Wikana Terbawa Diluar Syuting

BMKG menegaskan, cuaca panas bukanlah gelombang panas (heatwave).

Suhu maksimum pada periode 1–7 Mei 2022 berada di antara 33- 36,1 Celsius. Suhu maksimum tertinggi yakni 36,1 Celsius terjadi di Tangerang, Banten dan Kalimarau, Kalimantan Utara.

Cuaca panas seperti beberapa hari terakhir bukan yang pertama. Pada tahun 2019, sejumlah daerah juga mengalami fenomena cuaca panas.

Saat itu, suhu maksimum tertinggi mencapai 38,8 Celcius dan terjadi di Palembang.

Baca juga: Korban Penculikan Telah Kembali ke Pelukan Keluarga di Kota Tangsel

Tahun sebelumnya, suhu maksimum tertinggi juga di angka 38,8 Celcius dan terjadi di Temindung, Samarinda.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan suhu panas tersebut dipicu oleh beberapa hal.

Pertama, posisi semu matahari saat ini sudah berada di wilayah utara ekuator yang mengindikasikan bahwa sebagian wilayah Indonesia akan mulai memasuki musim kemarau.

Tingkat pertumbuhan awan dan fenomena hujannya akan sangat berkurang, sehingga cuaca cerah pada pagi menjelang siang hari akan cukup mendominasi.

Kedua, dominasi cuaca yang cerah dan tingkat perawanan yang rendah tersebut dapat mengoptimumkan penerimaan sinar matahari di permukaan Bumi.

Baca juga: Pura-pura Beli Motor Bayar di Tempat, Pelaku Gasak Motor NMAX di Taman Permata Cikunir Bekasi

"Hal itu menyebabkan kondisi suhu yang dirasakan oleh masyarakat menjadi cukup terik pada siang hari," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, dalam keterangan tertulis, baru-baru ini.

BMKG menambahkan bahwa suhu panas terik yang terjadi di wilayah Indonesia bukan fenomena gelombang panas.

Menurut World Meteorological Organization (WMO), gelombang panas atau heatwave merupakan fenomena kondisi udara panas yang berkepanjangan selama 5 hari atau lebih secara berturut-turut.

Fenomena gelombang panas ini biasanya terjadi di wilayah lintang menengah-tinggi seperti wilayah Eropa dan Amerika yang dipicu oleh kondisi dinamika atmosfer di lintang menengah.

Sedangkan yang terjadi di wilayah Indonesia adalah fenomena kondisi suhu panas/terik dalam skala variabilitas harian. (raf/m36)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved