LGBT
Kembali Viral Aksi LGBT di Kafe WOW Sehingga Disebut Sarang Homo, Pemilik: Itu Fitnah!
Pemilik Kafe WOW, Andri Laksono menepis isu yang beredar kafe tersebut menjadi sarang LGBT.
Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Lilis Setyaningsih
TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Pemilik Kafe WOW, Andri Laksono menepis isu yang beredar kafe tersebut menjadi sarang LGBT.
LGBT adalah singkatan dari lesbian, gay, biseksual, dan transgender.
Pernyataannya itu sekaligus menanggapi beredarnya cuplikan video yang memperlihatkan beberapa pasangan berjenis kelamin pria bermesraan di Kafe WOW.
Video tersebut viral di media sosial, seperti yang diunggah oleh akun Instagram @jktnewss.
Baca juga: Viral Ibu Nekat Ganti Popok Anak di Atas Meja Makan Restoran
Menurut Andri, video dan narasi Kafe WOW 'jadi sarang homo' atau LGBT itu adalah fitnah.
Adapun video tersebut, kata dia, sengaja dibuat dan diedarkan secara masif ke beberapa platform media sosial.
"Kami meyakini, video yang diedarkan tersebut adalah kerjaan oknum yang ingin merusak reputasi bisnis kami," ujarnya, Selasa (7/6/2022).
Andri pun memastikan Kafe WOW tak akan menolerir bila ada pengunjung yang melanggar etika, norma hukum, norma sosial, apalagi jadi tempat 'maksiat' terbuka kaum gay.
Baca juga: Kembali Viral, Pengunjung Menaiki Stupa Candi Borobudur
"Jangankan pasangan gay, bila ada pengunjung yang melanggar norma etika, sosial, dan hukum, pasti crew kami bakal menegurnya, apalagi ini pasangan homo yang memperlihatkan secara terbuka," tutur dia.
Kejadian yang baru-baru viral ini pun telah dilaporkan ke aparat kepolisian dan pihaknya menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikan kepada kepolisian.
Dalam proses penyelidikan itu, terdapat fakta yang ternyata para pelaku adalah oknum yang sama dengan pembuat video gay yang sempat viral pada Desember 2021.
Andri pun meminta aparat dapat tegas menindak dan menemukan dalang pembuat dan pengedar video tersebut.
Baca juga: Blog Eril di Usia 15 Tahun Viral, Berkali-kali Mengungkapkan Kecintaan Pada Olahraga Renang
Pasca viralnya video itu, pihaknya bahkan mengecek CCTV dan mendapati pembuatan video tersebut berlangsung begitu singkat.
"Itu yang aneh, dugaan kami ini sengaja dibuat dan diviralkan," kata dia.
Atas kejadian ini, ia berharap pengguna media sosial dapat lebih bijaksana dalam menanggapi kabar yang beredar agar jangan sampai menimbulkan fitnah atau pembunuhan karakter.
Sementara kepada pemerintah daerah, Andri juga berharap agar diperjelas standarisasi aturan tentang kesusilaan seperti larangan kepada siapa-siapa saja pengunjung yang boleh dan tidaknya masuk ke dalam kafe. (M31)