Formula E
Pemprov DKI Diminta Umumkan Keuntungan Pelaku UMKM dari Turnamen Formula E
Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta menilai, keuntungan UMKM dari Turnamen Formula E perlu diumumkan kepada publik
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Lilis Setyaningsih
TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA -- Pemprov DKI Jakarta diminta mengumumkan keuntungan pelaku UMKM dari turnamen Formula E yang digelar di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) Ancol, Jakarta Utara pada Sabtu (4/6/2022) lalu.
Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta menilai, keuntungan itu perlu diumumkan kepada publik sehingga klaim Pemprov terhadap kehadiran turnamen berskala internasional terbukti nyata.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono mengatakan, informasi soal keuntungan pelaku UMKM melalui turnamen Formula E dapat disampaikan dalam rapat interpelasi.
Lewat forum itu, dewan juga dapat menanyakan langsung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal perencanaan, penganggaran hingga eksekusi turnamen Formula E.
Baca juga: Ada Tim Balap Formula E Kampanye LGBT, Begini Tanggapan Panitia
“Jadi sifatnya kami akan memperdalam pelaksanaan, pengalokasian dan terakhir evaluasi. Kami katakan ini forum untuk evaluasi menyeluruh, kaitan penyelenggaraan Formula E yang dianggap sukses dalam penyelenggaraan,” kata Gembong kepada wartawan pada Jumat (10/6/2022).
Hingga kini, kata Gembong, pihaknya masih menunggu keputusan Pimpinan DPRD mengelar rapat Badan Musyawarah (Bamus) untuk menjadwalkan rapat lanjutan paripurna interpelasi Formula E.
Sejak beberapa bulan lalu, interpelasi mandek di tengah jalan karena tidak kuorum.
Berdasarkan regulasi yang ada, rapat paripurna dinyatakan kuorum jika diikuti oleh minimal 50 persen + satu orang.
Baca juga: Punya Rumah Mepet Sirkuit, Warganet Ini Pamer Nonton Formula E dari Balkon
Jika mengacu pada jumlah anggota DPRD DKI Jakarta saat ini yang berjumlah 106 orang, rapat paripurna minimal harus dihadiri oleh 54 orang.
Sementara faktanya, hanya 33 orang dari Fraksi PDI Perjuangan dan PSI yang mengikuti rapat interpelasi.
Sedangkan 73 anggota dewan dari tujuh fraksi lainnya menolak memakai hak interpelasi.
Meski demikian, Gembong memastikan rapat interpelasi bakal diupayakan bergulir.
Baca juga: Wagub DKI Ungkap Keberhasilan Turnamen Formula E, Giring Desak Parameternya
Kata dia, rapat interpelasi merupakan bagian dari pengawasan yang dilakukan legislatif terhadap kebijakan eksekutif yang sifatnya strategis.
“Interpelasi itu hanya peningkatan fungsi pengawasan anggota dewan. Kami harapkan interpelasi bisa melakukan evaluasi secara menyeluruh kaitan alokasi anggaran APBD yang digunakan untuk gelaran Formula E,” ujar Gembong yang juga menjadi anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta ini.
Gembong mengingatkan, dewan masih memiliki cara lain jika hak interpelasi tidak kunjung berjalan.
Salah satunya adalah memanggil PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku penyelenggara turnamen Formula E.
Baca juga: Wagub DKI Bantah Turnamen Formula E Bermuatan Politik Meski Didatangi Jokowi
“Itu tahapan terakhir ketika pimpinan tak kunjung menjadwalkan lanjutan paripurna interpelasi. Mau tidak mau kami lakukan rakor dengan ngundang Jakpro untuk diketahui secara detail,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 260 pelaku UMKM berjualan di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara dalam rangka Jakarta E-Prix 2022 pada akhir pekan 4-5 Juni 2022 pukul 08.00 – 22.00 WIB.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) DKI Jakarta, Elisabeth Ratu Rante Allo mengaku bangga dengan keterlibatan UMKM di Formula E.
Proses transaksi dilakukan dengan sistem digital dimana pembelian produk UMKM menggunakan QRIS dan saat ini masih terus dipantau melalui dashboard QRIS Jakpreneur.
Baca juga: Setelah Formula E di Jakarta, F1 Disebut Akan Diselenggarakan di Bintan
"Tidak ada target omzet, tapi optimis angkanya besar. Kami pantau terus di dashboard. Total omzet sudah ratusan juta. Mudah-mudahan naik terus dari penjualan hari Minggu," ujarnya, lewat siaran PPID, Senin (6/6/2022).
Beragam produk UMKM yang dijajakan dengan spesifikasi produk ready to eat ada sebanyak 60 produk, ready to drink 30 produk, serta produk kemasan sebanyak 74 produk.
“Kami berharap, ke depannya semakin banyak peluang kolaborasi skala global yang melibatkan UMKM,” kata Ratu. (faf)