Tangerang Raya

Alasan Lhiza Patasik Unggah Video Keluhan tentang Transparansi PPDB SMAN 13 Tangerang

Lhiza Patasik (30) mengunggah video di media sosial yang melontarkan keluhannya terhadap layanan di SMAN 13 Tangerang.

Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Intan UngalingDian
Tribun Tangerang/Gilbert Sem Sandro
Lhiza Patasik, perekam video viral di media sosial Instagram dan Tiktok mengatakan, rekaman videonya ini karena ingin menyampaikan keluhan tentang layanan pendaftaran penerimaan peserta didik baru (PPDB) di SMAN 13 Tangerang, Ciledug, Kota Tangerang, 

"Makanya saya mikir ada yang enggak beres di sekolah ini, karena mereka tau kita orangtua sudah numpuk, tapi mereka enggak ada yang kasih penjelasan atau apapun," tuturnya.

Dia menjelaskan, pertanyaan yang hendak disampaikan kepada sekolah yakni nama-nama calon siswa yang mendaftar melalui jalur seleksi afirmasi dan prestasi yang tidak muncul di website.

Menurutnya, calon peserta didik yang mendaftar pada jalur tersebut tidak mengetahui peringkat atau daftar hasil pengumuman dikeluarkan.

Pasalnya, ia telah melengkapi persyaratan pendaftaran jalur afirmasi dan memiliki akumulasi nilai tinggi saat mendaftar jalur prestasi.

"Kalau kita daftar anak lewat sistem zonasi, nama anak itu pasti muncul di website mulai dari tanggal daftar, seleksi sementara, sampai hasil pengumuman."

"Tapi kalau di jalur afirmasi dan prestasi, kita nggak bisa tau posisinya ada di mana."

"Pokoknya daftar dan kalau namanya ada saat pengumuman lulus, kalau enggak ada ya enggak lulus," katanya.

"Saya kan enggak paham kenapa nggak lulus, padahal syarat seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk jalur afirmasi punya dan di keterangannya, anak yatim itu diutamakan."

"Dan di jalur prestasi juga sama, kok bisa nilainya yang lebih rendah masuk, yang tinggi enggak," ujarnya.

Baca juga: Video Viral, SMAN 13 Tangerang Tidak Transparan Melayani Orangtua Calon Murid saat PPDB

Baca juga: Inilah Tiga Zona yang Berlaku di PPDB SMP Negeri Kota Tangerang

Kejanggalan-kejanggalan dari proses PPDB tersebut, diketahuinya dari teman keponakannya, sesama calon peserta didik.

"Jadi yang lagi saya daftarin ini keponakan saya, dan mereka punya teman waktu di SMP kan. Nah sesama mereka cerita kalau pada masuk lewat jalur masing-masing."

"Nah itu yang menjadi kecurigaan yang sangat besar buat saya," katanya.

Dia mengaku, telah mencoba menyampaikan aduan ke Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Provinsi Banten tentang masalah tersebut.

Namun demikian, dia belum menerima jawaban atau penjelasan terkait keluhannya yang telah tersebar luas di media sosial.

"Saya sudah coba dateng ke KCD Tangerang Kota, tapi begitu doang, enggak diberi penjelasan sama sekali sampai sekarang," kata Lhiza Patasik.


 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved