Bisnis

Harta Karun di Pulau Bangka, Dilirik Perusahaan AS Jadi Pembangkit Listrik Tenaga Thorium

Thorium merupakan salah satu mineral yang menjadi bahan baku pembangkit listrik tenaga nuklir.

Penulis: Ign Agung Nugroho | Editor: Ign Agung Nugroho
Dok. Blog Daerah Kita
Ilustrasi Pulau Bangka 

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Perusahaan asal Indonesia PT Bersahaja akan berkolaborasi dengan PT Thorcon, perusahaan asal Amerika Serikat untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Thorium (PLTT) di Pulau Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Kerja sama tersebut, disampaikan CEO PT Bersahaja, Arbi Leo setelah baru-baru ini memenuhi undangan kunjungan kerja ke Miami - Florida, guna bertemu dengan CEO PT Thorcon, Dave Devanney.

 

Baca juga: Perusahaan Popok Asal Cina akan Investasi di Indonesia Tahun 2023, Produksi 10 Juta Per Bulan

Baca juga: Investasi Aset Kripto Sedang Alami Fase Crypto Winter, ini yang Bisa Dilakukan para Investor

 

Menurut Arbi Leo, yang menjadi pembahasan dalam pertemuan itu, tentang bagaimana pemanfaatan 'harta karun' Logam Tanah Jarang (Rear Earth Element) dan juga Thorium.

Sebagai informasi, Thorium merupakan salah satu mineral yang menjadi bahan baku pembangkit listrik tenaga nuklir .

"PT Thorcon akan berinvestasi untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Thorium (PLTT) di Pulau Bangka," kata Arbi Leo dalam siaran persnya, Minggu (17/7/2022).

Dalam pertemuan itu, kedua CEO perusahaan tersebut saling bertukar informasi dan saling mendukung guna mempercepat visi dan misi perusahaaan keduanya.

Karena visi dan misi kedua perusahaan ini dapat membuat pesat kemajuan teknologi, serta perkembangan dunia lndustri yang luar biasa di Indonesia bahkan bagi dunia.

Arbi Leo mengatakan, PT Thorcon juga telah siap berinvestasi sebesar Rp 17 Triliun untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Thorium (PLTT).

Dengan dibangunnya PLTT ini, akan membuat Indonesia memiliki potensi cadangan listrik tanpa batas untuk 1.000 tahun ke depan, dan akan membuat terjadinya kemajuan bagi revolusi industri di Indonesia.

 

CEO PT Bersahaja, Arbi Leo bersama CEO PT Thorcon, Dave Devanney.
CEO PT Bersahaja, Arbi Leo bersama CEO PT Thorcon, Dave Devanney. (Istimewa)

 

Investasi ini juga sudah dituangkan dalam MOU dengan Pemerintah Provinsi Kep. Bangka Belitung.

Sedangkan PT Bersahaja adalah perusahaan yang secara konsisten membangun berbagai hilirisasi industri mineral ikutan, hingga sampai kepada pemanfaatan Logam Tanah Jarang yang juga terdapat mineral Thorium di dalamnya.

"Diharapkan dengan pertemuan  ini dapat segera membangun dan ikut mewujudkan kemajuan bagi perekonomian di Indonesia melalui pemanfaatan sumber daya alam yang sangat kaya dan belimpah yang selama ini tersimpan di dalam bumi ibu pertiwi sebagai harta harun terpendam untuk kemajuan Indonesia," terang Arbi Leo.

Dalam kesempatan itu, Arbi Leo juga mengemukakan sebagai pengusaha asal Indonesia sangat senang bisa berdiskusi dengan seorang Dave Devanney yang mana menurutnya adalah seorang yang visioner.

 

 

Baca juga: Pakai Uang Pemerintah untuk Investasi Tambang Minyak, WN Jepang Ditangkap di Lampung

Baca juga: Rugi Rp2,8 Miliar Akibat Investasi Bodong jadi Alasan Wahyu Nekat Rancang Skenario Tenggelam

 

"Beliau (Dave Devanney) selalu mengutamakan dampak keramahan terhadap lingkungan di mana pun dia dan perusahaannya akan mengembangkan maupun mewujudkan usahanya, salah satunya dalam mewujudkan PLTT di Indonesia," katanya. 

Begitu juga dengan Dave Devanney, ia menyampaikan bahwa dirinya sangat senang dapat bertemu Arbi Leo, seorang pengusaha muda yang smart dan sangat care terhadap kemajuan negerinya lndonesia. 

"Lewat pertemuan ini semakin meyakinkan saya untuk sesegera mungkin lewat dukungan pemerintah Indonesia dan semua pihak dapat mewujudkan Pembangkit Listrik Tenaga Thorium di Indonesia," kata Dave. (ign)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved