Vaksin Miningitis

Bandara Soekarno-Hatta Hentikan Layanan Vaksin Miningitis Bagi Calon Jamaah Umrah

Stok ketersediaan vaksin miningitis di Bandara Soekarno-Hatta telah habis sejak Kamis (22/9/2022) lalu.

Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Ign Agung Nugroho
Tribun Tangerang/Gilbert Sem Sendro
Bandara Soekarno-Hatta menghentikan layanan permintaan vaksin miningitis bagi jamaah umroh sejak sejak 22 September 2022. 

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Bandara Soekarno-Hatta memberhentikan pelayanan terhadap permintaan vaksin miningitis.

Pasalnya, stok ketersediaan vaksin untuk para calon jamaah umrah tersebut telah habis dan belum mendapatkan  pasokan lagi. 

 

 

Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno-Hatta, Naning Nugrahini mengatakan, stok ketersediaan vaksin miningitis telah habis sejak Kamis (22/9/2022) lalu.

"Jadi di Bandara Soekarno-Hatta, sejak 22 September sudah di tutup, karena vaksinnya memang habis. Kami sudah berusaha minta realokasi ke mana-mana, nanti kalau sudah ada (vaksin meningitis) kami buka lagi," ujar Naning Nugrahini, Rabu (28/9/2022).

Naning menuturkan, pihaknya tengah meminta stok vaksin meningitis kepada Dinas Kesehatan Kota dan Kabupaten Tangerang. 

Nantinya, apabila sudah ada vaksin yang terkumpul, pihaknya akan kembali membuka untuk calon jemaah umrah secara terbatas.

"Misal kita sudah terkumpul ada 200 vial, nanti kita akan buka satu sampai dua hari, tergantung stok yang ada," kata dia.

"Akan tetapi tentu terbatas dan ada syarat khusus untuk penerimanya supaya vaksin miningitis itu tepat sasaran," imbuhnya.

 

Bandara Soekarno-Hatta menghentikan layanan permintaan vaksin miningitis bagi jamaah umroh sejak sejak 22 September 2022.
Bandara Soekarno-Hatta menghentikan layanan permintaan vaksin miningitis bagi jamaah umroh sejak sejak 22 September 2022. (Tribun Tangerang/Gilbert Sem Sendro)

 

Naning menambahkan, bila sudah ada stok vaksin darurat, salah satu syarat penerima adalah calon jemaah umrah yang 14 hari lagi berangkat ditunjukan dengan tiket pesawat terbang. 

Sementara, peserta vaksin lainnya masih harus mendaftar secara online terlebih dahulu. 

"Karena kalau tidak diatur, khawatir yang segera akan berangkat malah enggak dapat vaksin karena terlebih dahulu diambil yang berangkatnya pada Desember," tuturnya.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved