Penemuan Rel Trem

Berusia Lebih dari Seabad, Rel Trem yang Ditemukan di Proyek MRT Masih Kokoh, Mayoritas Kayu Jati

Walaupun Mayoritas Terbuat dari Kayu, Rel Trem yang Ditemukan di Proyek MRT Masih Kuat hingga Bantalan Relnya

Penulis: Leonardus Wical Zelena Arga | Editor: Lilis Setyaningsih
Tribun Tangerang/Leonardus Wical Zelena Arga
Tim arkeolog yang menangani temuan tersebut, Charunia Arni Listya D saat ditemui di lokasi penemuan rel trem, sekitar Harmoni hingga Mangga Besar, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, pada Rabu (16/11/2022). 

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA -- Rel trem yang ditemukan di area proyek MRT Jakarta Fase 2, di sekitar Harmoni hingga Mangga Besar, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat tengah diamankan oleh petugas lapangan proyek tersebut.

Pantauan Warta Kota di lokasi pada Rabu (16/11/2022), puluhan pekerja proyek tampak mengeruk dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap helm kuning, rompi hijau, dan sepatu boot.

Petugas-petugas itu ada yang menggunakan bor, ada yang menggunakan linggis, dan cangkul untuk membereskan bebatuan dan tanah keras yang menimbun rel trem yang sudah ada sejak tahun 1869 tersebut.


Hal mengejutkan dari rel trem tersebut bukan hanya mengenai ketahanan rel yang masih tidak digoyah ditimbun aspal dan bebatuan, melainkan juga penyangga atau bantalan rel tersebut yang secara vertikal ternyata terbuat dari kayu jati. 

Tim arkeolog yang menangani temuan tersebut, Charunia Arni Listya D mengatakan sudah ratusan tahun dilewati dan kayu tersebut masih kuat menyangga rel yang terbuat dari baja itu.

"Ya mungkin ini akibat dampak dari proyek, terlihat memang ujung dari kayu-kayu penyangga itu mulai terkelupas. Namun, tetap tak goyah menahan rel baja yang sering dilewati trem listrik zaman dulu," ujar wanita yang akrab dipanggil Lisa saat ditemui di lokasi.

Ia menjelaskan bahwa hal itu untuk menguatkan kedudukan batang rel, lalu dijepit dengan baut.

Untuk bentuk bautnya seperti topi, kemudian pinggirannya menjepit bagian bawah batang rel ke bantalan.

Baca juga: Cerita Arkeolog Tentang Penemuan Rel Trem yang Ditemukan di Proyek MRT, Ternyata Kereta Tenaga Uap

Listya mengatakan, kayu jati tersebut berbeda dengan batangan rel yang diambil dan diproduksi dari Eropa. 

Kemungkinan, ia menegaskan bantalan-bantalan rel yang terbuat dari kayu jati itu hasil karya alam Indonesia sendiri.

"Bantalan yang terbuat dari kayu itu juga bisa jadi secara kekuatan masih bisa digunakan untuk menahan batangan rel-rel yang ada di lintasan kereta zaman sekarang," ucap Lisa.

Namun untuk sekarang, Lisa memastikan bahwa sudah tidak bisa digunakan. Karena saat ini mayoritas rel telag menggunakan bantalan beton (bukan kayu lagi).

Tim arkeolog yang menangani temuan tersebut, Charunia Arni Listya D saat ditemui di lokasi penemuan rel trem, sekitar Harmoni hingga Mangga Besar, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, pada Rabu (16/11/2022).
Tim arkeolog yang menangani temuan tersebut, Charunia Arni Listya D saat ditemui di lokasi penemuan rel trem, sekitar Harmoni hingga Mangga Besar, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, pada Rabu (16/11/2022). (Tribun Tangerang/Leonardus Wical Zelena Arga)


Diberitakan sebelumnya, rel trem ditemukan di area konstruksi CP202, Jalan Gajah Mada, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, saat pengerjaan MRT.

Menanggapi hal tersebut, PT MRT Jakarta (Perseroda) memastikan akan direlokasi dengan baik, agar kondisinya tetap terjaga seperti saat penemuan.

Perseroan bersama tim ahli arkeologi dan kontraktor pelaksana konstruksi CP202 Shimizu Adhi Karya Joint Venture (SAKJV) telah menyusun metode pekerjaan penyelamatan temuan rel trem tersebut.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved