Penemuan Rel Trem
Berusia Lebih dari Seabad, Rel Trem yang Ditemukan di Proyek MRT Masih Kokoh, Mayoritas Kayu Jati
Walaupun Mayoritas Terbuat dari Kayu, Rel Trem yang Ditemukan di Proyek MRT Masih Kuat hingga Bantalan Relnya
Penulis: Leonardus Wical Zelena Arga | Editor: Lilis Setyaningsih
Hal tersebut dilakukan, karena mengacu pada ketentuan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya.
Selain itu, koordinasi rutin juga dilakukan dengan instansi terkait seperti Dinas Kebudayaan DKI Jakarta.
Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta (Perseroda), Silvia Halim mengatakan, terdapat enam titik eskavasi ditemukannya rel trem di area pembangunan CP202 dari total delapan titik eskavasi yang dilakukan.
Rinciannya di area pembangunan Stasiun Harmoni sebanyak dua dari tiga titik, area pembangunan Stasiun Sawah Besar dua titik, dan area pembangunan Stasiun Mangga Besar dua dari tiga titik.
"Secara umum, rel trem ditemukan di kedalaman 27 sentimeter," ujar Silvia berdasarkan keterangannya, pada Jumat (11/11/2022).
Baca juga: Indonesia dan Korsel Teken Perjanjian Pembangunan MRT Jakarta Fase 4, Fatmawati - Kampung Rambutan
Menurut Silvia, secara total terdapat kurang lebih 118 span rel atau 1,4 kilometer yang akan direlokasi dan dilestarikan dengan baik.
Komponennya terdiri dari batang rel, lempengan penyambung batang rel, bantalan rel yang terbuat dari kayu dan baja, baut dan sekrup, serta penambat rel dan batuan ballast.
Silvia memastikan, MRT Jakarta sangat memperhatikan temuan-temuan yang menjadi bagian dari sejarah Jakarta.
"Kami juga berusaha seoptimal mungkin untuk menjaga bagian dari sejarah tersebut," kata Silvia. (m36)