Pemilu 2024

Kesal dengan Sikap Mardiono yang Memecat para Ulama Buat Riano P Ahmad Keluar dari PPP

Kesal dengan Sikap Mardiono yang memecat para ulama buat Riano yang juga Ketum Bamus Betawi Keluar dari PPP

Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Lilis Setyaningsih
Tribun Tangerang/Fitriyandi Al fajri
Kesal dengan Sikap Mardiono yang memecat para ulama buat Riano yang juga Ketum Bamus Betawi Keluar dari PPP 

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA -- Wakil Ketua DPW PPP DKI Bidang Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (OKK) Riano P Ahmad mengamini kabar yang beredar soal pengunduran dirinya di partai berlambang Ka’bah tersebut.

Sikap politik yang diambil Riano menyusul kekesalannya kepada Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum DPP PPP Muhammad Mardiono yang memecat para ulama dan habaib di DPW PPP DKI.

“Keputusan Plt Mardiono memecat para ulama dan habaib dari jajaran Majelis Syariah DPW PPP DKI membuat saya harus bersikap,” ujar Riano kepada Warta Kota melalui pesan WhatsApp pada Senin (6/2/2023).

Riano menyesalkan langkah Mardiono memecat para ulama yang telah disusun politisi senior Almarhum Abraham Lunggana alias Haji Lulung.

Para ulama itu adalah KH. Munawir Aseli, KH. Mahfud Asirun, KH. Nursofa Tohir, Habib Idrus Jamalulail, Habib Ahmad bin Hamid Al Aydid, Habib Abdurahman Ahmad Al Habsyi, dan KH. Ibrahim Karim. 

“Mereka semua merupakan ulama besar di Jakarta yang sangat saya hormati. Mereka juga sumber elektoral besar untuk PPP DKI Jakarta,” tegasnya.

Riano yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Bamus Betawi ini merasa berdosa tidak bisa menjaga nama ulama-ulama besar Betawi yang dipecat tanpa sebab yang jelas.

Bahkan Mardiono tidak pernah mengajak para ulama tersebut untuk berbicara terkait rencana pemecatannya.

Selain itu Riano juga mengungkapkan kekecewannya, karena putra almarhum Haji Lulung, Guruh Tirta Lunggana dicopot dari Ketua DPW PPP DKI menjadi Sekretaris DPW PPP DKI secara semena-mena.

Termasuk teman-teman Pengurus Harian DPW PPP DKI yang sudah bekerja buat partai, namun mendadak dirombak secara besar-besaran tanpa pernah diajak bicara.

“Saya tidak rela adik saya Tirta Lunggana diperlakukan tidak ada adil oleh elite DPP. Pada akhirnya, saya berkesimpulan bahwa Plt Ketum Mardiono tidak mengehendaki orang-orang almarhum Haji Lulung berada di dalam kepengurusan DPW PPP DKI, dan inilah yang membuat saya akhirnya memutuskan mundur,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu Riano juga mengingatkan DPP, bahwa dia telah berkorban meninggalkan kursi di DPRD DKI Jakarta pada April 2022 lalu dari PAN ke PPP demi memenangkan partai tersebut.

Padahal saat itu masa jabatannya tersisa 2,5 tahun lagi di Parlemen Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

Baca juga: Penyebab Anak Almarhum Haji Lulung dan Ketua Umum Bamus Betawi Mundur dari PPP

Baca juga: DPP PPP Bantah Lengserkan Anak Almarhum Haji Lulung karena Dukung Anies Capres 2024

Meski demikian, Riano menyampaikan terima kasih kepada sejumlah elite DPP, seperti Waketum DPP PPP Arsul Sani, Sekjen PPP Arwani Thomafi, Waketum DPP PPP Amir Uskara dan pengurus DPP yang lain atas dukungannya selama ini.

“Saya doakan PPP bisa menjadi partai yang lebih baik lagi ke depannya dan tetap menjalin silaturrahmi,” ucapnya.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved