Seleb

Sarah Tak Dapat Nafkah Sandang dan Papan dari Rizal Djibran Selama Setahun Pernikahan

Sarah mengaku bahwa suaminya selama pernikahannya tidak sepenuhnya membiayai nafkah lahir rumah tangga seperti biaya sandang dan papan.

Penulis: Indri Fahra Febrina | Editor: Intan UngalingDian
Tribun Tangerang/Indri Fahra Febrina
Sarah (tengah), istri aktor Rizal Djibran, mengaku bahwa dia tidak pernah menerima nafkah berupa sandang dan papan dari suaminya selama setahun pernikahannya. Dia mengatakannya saat ditemuinya di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Senin (20/2/2023). 

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Istri aktor Rizal Djibran, Sarah mengaku bahwa suaminya selama pernikahannya tidak sepenuhnya membiayai nafkah lahir rumah tangga.

Menurut Sarah, nafkah lahir yang tidak diberikan Rizal Djibran dalam pernikahannya berupa biaya sandang dan papan.

"Dia cuma menghidupi saya pangan aja, makan aja. Kalau belanja bulanan enggak," kata Sarah di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Senin (20/2/2023).

Meskipun begitu, Rizal Djibran tetap bertanggungjawab saat Sarah sedang sakit. 

Sarah mengatakan, sang suami memberikan uang padanya untuk berobat ke dokter. 

"Cuma ongkos-ongkos saya ke dokter, itu yang dia kasih," ujarnya. 

Rizal Djibran, kata Sarah, memang tidak mampu memenuhi semua kewajiban nafkah lahir sejak awal pernikahan.

Dia berusaha berlapang dada menerima kondisi dan kemampuan sang suami.  

"Ya alasannya sih katanya enggak mampu. Terus saya mengerti keadaan dan kondisi dia. Saya berapa pun dikasih, saya terima," ujar Sarah. 

Mabuk dan pulang malam

Sebelumnya diberitakan, istri aktor Rizal Djibran, Sarah menyebutkan bahwa suaminya mulai berperilaku buruk saat usia perkawinan sebulan.

Sarah yang menikah dengan Rizal Djibran pada Maret 2022 mengatakan, suaminya kerap pulang malam ke rumah dalam kondisi mabuk. 

"Seminggu bisa dua kali mabuk. Terus saya tanya dengan baik-baik ya, tapi tahu sendiri lah kalau orang terpengaruh sama alkohol itu kan pasti kalau ditanyain baik-baik, pasti enggak terima," kata Sarah di Polda Metro Jaya, Senin (13/2/2023). 

Saat mabuk, Rizal Djibran kerap melakukan dugaan kekerasan verbal terhadap Sarah seperti dicemooh dengan kata-kata vulgar.

"Ya kalau kekerasan verbal sih sempat di depan orangtua. Dia ngelontarin kata-kata daerah intim. Itu nggak etis saya sebutkan di sini, itu juga yang buat mental saya down," ujarnya.

Baca juga: Rizal Djibran Dilaporkan Istrinya Atas Dugaan KDRT ke Polisi, Marah Bila Ditolak Berhubungan Intim

Selain kekerasan verbal, Rizal Djibran diduga melakukan tindakan kekerasan fisik terhadap istrinya. 

Sarah mengaku akan dipukul jika menolak ajakan berhubungan suami istri oleh Rizal Djibran.

Hubungan suami istri itu ditolak Sarah karena tidak lazim atau menyimpang.

Menurut kuasa hukum Sarah, Tris Hariyanto, kliennya dipaksa, didorong, dan ditarik paksa oleh Rizal Djibran hingga mengalami luka-luka lebam.

 "Namanya tenaga laki-laki kan lebih kuat kalau dibandingkan sama perempuan," kata Tris Hariyanto. 

Atas kasus kekerasan dalam rumah tangga tersebut, Rizal Djibran dilaporkan Sarah ke Polda Metro Jaya, Senin (13/2/2023). 

Laporan Sarah teregistrasi dengan nomor LP/B/802/II/2023/SPKT/POLDA METRO JAYA.

Rizal Djibran disangkakan Pasal 5 Huruf A Jo Pasal 43 Ayat (1), dan atau Pasal 8 Huruf A Jo Pasal 46 UU RI Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga. 

Setelah hampir satu tahun menikah, Sarah baru berani melaporkan kasus dugaan KDRT itu ke polisi.

Awalnya, Sarah hanya diam saja ketika mendapatkan perlakuan tidak pantas dari suaminya sejak bulan pertama pernikahannya. 

Namun, Sarah akhirnya berontak lantaran diancam dan dicemooh kata-kata kurang senonoh dari Rizal Djibran. 

"Sering (diancam) seperti kamu kalau ngomong sama orangtua kamu, kamu akan aku pukul. Saya ada ketakutan, ngomong sama orangtua saya sendiri aja saya takut," ujar Sarah.

Suaminya juga bertingkah tidak sopan kepada orangtuanya. 

Selain itu, Rizal Djibran dikabarkan mengusir Sarah beserta orangtuanya dari rumah. 

"Karena perlakuan yang enggak adil, jadi sebelum saya keluar dari rumah itu, dia ngusir saya dan orangtua saya juga. Itu yang buat saya benar-benar saya harus melanjutkan ini ke polisi," tuturnya.

Sarah mengaku trauma saat mengingat peristiwa tersebut. Dia juga takut bertemu dengan suaminya.

"Ya takut aja kalau mau bertemu lagi," ujarnya.

Ada dua orang menjadi saksi dalam kasus KDRT yang disebutkan dalam laporan polisi tersebut.Sarah juga menyerahkan barang bukti berupa sejumlah foto luka lebam dan hasil visum tubuhnya ke polisi. 

"Jadi ada saksi (asisten rumah tangga) dari pihak korban. Ada beberapa orang yang memang melihatnya secara langsung pada saat kejadian korban melakukan penolakan, terus dia sampai jerit," tutur Tris Hariyanto.

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved