Acha Septriasa Konsultasi ke Psikolog setelah Mengalami Keguguran Anak Kedua

"Karena waktu datang itu aku baru saja habis keguguran anak kedua diusia kandungan yang muda. Ya nggak tau ternyata hasilnya aku membutuhkan psikolog," ujarnya.

"Sempat mikir apa iya harus cerita masalah selain sama suami sendrii. Akhirnya ya saya datang ke psikolog," katanya.

Dia menilai, tak ada yang salah datang ke psikolog. Bercerita tentang apa yang dirasakan tanpa diberi resep atau solusi dari psikolog ini.

"Karena baru keguguran, mungkin itu yang membuat saya harus mengenali diri saya lagi, itu yang buat saya engga apa-apa deh kalau diharuskan curhat ke orang lain selain suami saya," ujarnya.

"Jadi saya tau sebenarnya dalam fase ini saya sedang merasakan apa," katanya.

Acha Septriasa mengaku dalam rujukan dokter, dia harus menjalani konsultasi dengan psikolog sebanyak dua kali.

Tapi, ia baru menjalani satu kali karena terbentur pekerjaan.

"Ya saya jelaskan saya ada pekerjaan syuting film, ada kerjaan di Indonesia selain jadi IRT (ibu rumah tangga-Red) di Sydney."

"Dokter excited banget sih buat meluruskan emosional package saya," ujar Acha Septriasa.