Ketua MUI DKI Jakarta KH Munahar Muchtar Meninggal Dunia, Wapres Maruf Amin: Beliau Banyak Ilmunya

Ketua MUI DKI Jakarta KH Munahar Muchtar meninggal dunia di rumah sakit dan telah dimakamkan di Semanan, Jakbar, Sabtu (1/4/2023) siang

Editor: Ign Prayoga
Istimewa/Dokumentasi BPMI Setwapres
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi DKI Jakarta periode 2018-2023, KH Munahar Muchtar, meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jaksel, Sabtu dini hari (1/4/2023). Mendapat kabar duka tersebut, Wapres KH Ma’ruf Amin bertakziah ke rumah duka di Semanan, Kalideres, Jakarta Barat. 

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi DKI Jakarta periode 2018-2023, KH Munahar Muchtar, meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Sabtu (1/4/2023) dini hari.

KH Munahar Muchtar menutup mata untuk selama-lamanya pada usia 56 tahun.

Jenazah Ketua MUI DKI tersebut kemudian disemayamkan di rumah almarhum di Semanan, Kalideres, Jakarta Barat.

Sejumlah tokoh bertakziah ke Semanan. 

Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin juga bertakziah ke rumah duka di Jalan Semanan Raya, Kampung Lamporan, Kalideres.

Wapres tiba di rumah duka dan disambut putra kedua almarhum, Faiz mewakili.

Usai memimpin tahlil dan doa untuk almarhum, Ma'ruf Amin mengaku sangat kehilangan atas berpulangnya KH Munahar.

"Beliau adalah ulama fatwa yang banyak ilmunya, banyak manfaatnya. Mudah-mudahan Beliau diterima oleh Allah SWT," kata Wapres dalam keterangan yang diterima, Sabtu (1/4/2023)

Ma'ruf Amin juga menyatakan, KH Munahar merupakan seorang ulama yang gigih memperjuangkan kepentingan umat, dan terus memberikan pencerahan agar umat senantiasa menjalankan perintah Allah SWT.

"Hidupnya banyak manfaat, hidupnya diabdikan kepada agama, masyarakat, bangsa dan negara," ujarnya

Lebih lanjut, Wapres menuturkan bahwa meninggalnya KH Munahar memang merupakan suatu musibah bagi umat karena ilmunya turut dibawa.

"Kehilangan ulama itu musibah. Ulama itu kalau meninggal ilmunya dibawa dan mencari penggantinya susah," ujar Wapres.

"Allah tidak mengangkat ilmu dari hati manusia, tetapi Allah mengangkat ilmu dengan mengambil ulamanya," imbuhnya.

Ma'ruf Amin mengharapkan KH Munahar segera tergantikan oleh ulama-ulama berilmu lainnya.

"Harus ada yang mengganti. Kalau sampai tidak ada orang alim yang menggantikannya, maka umat akan mengambil pemimpin-pemimpin yang bodoh, yang ketika ditanya, dia memberi fatwa tanpa ilmu, [sehingga] dia sesat dan menyesatkan," katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved