Ahok Diusulkan Jadi Cawapres Anies, Begini Reaksi Surya Paloh

Luhut Binsar Pandjaitan mengusulkan nama cawapres kepada Surya Paloh. Luhut mengaku mengusulkan nama itu karena ditanya oleh Surya Paloh.

|
Editor: Ign Prayoga
TRIBUNNEWS/FRANSISKUS ADHIYUDA
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok 

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh bertemu Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan di Jakarta, Jumat (5/5/2023) pekan lalu.

Pertemuan itu terwujud setelah Presiden Jokowi bertemu para ketua umum partai politik yang ada jajaran kabinet pemerintahan Jokowi-Maruf Amin.

Pertemuan di Istana Presiden itu tidak menyertakan Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh.

Ketidakhadiran Surya Paloh pada pertemuan di Istana, oleh sejumlah pihak dimaknai sebagai kerenggangan hubungan antara Istana dan Paloh.

Hal ini terkait keputusan Surya Paloh mengusung Anies Baswedan meraih kursi Presiden di 2024.

 Pada pertemuan Jumat pekan lalu, ada momen Luhut berbisik kepada Surya Paloh.

Luhut menuturkan, pada pertemuan tersebut, dirinya dan Surya Paloh bertukar pandangan soal calon presiden mendatang.

Lalu, Surya Paloh bertanya sosok cawapres untuk 2024.

"Pak Surya nanya, ya saya jawab," kata Luhut saat itu. Namun Luhut tak mau menyebut sosok cawapres yang dia usulkan kepada Surya Paloh.

Belakangan beredar kabar, ternyata Luhut Pandjaitan mengusulkan nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon wakil presiden (cawapres) bagi Anies Baswedan.

Namun, usulan itu dianggap tidak serius. Surya Paloh menyimpulkan usulan Luhut hanyalah sebuah canda.

"Pak Luhut sedang bercanda, jadi jangan dianggap serius," kata Surya Paloh, Kamis (11/5/2023).

Paloh melihat sisi positif dari candaan Luhut. Hal itu menandakan tidak adanya ketegangan, kendati ada perbedaan dalam pilihan.

"Bagus sekali ada canda, tidak terlalu serius. Cepat emosi, cepat marah, atau cepat mengecilkan-ngecilkan seseorang kawan, jangan itu," kata Paloh.

Surya Paloh tidak eksplisit menegaskan akan mempertimbangkan usulan nama dari Luhut atau tidak, semisalkan Ahok memang secara serius disodorkan.

Ia hanya menjawab secara umum, semua nama akan menjadi pertimbangan untuk mencari yang terbaik sebagai pendamping Anies.

"Semua dipertimbangkan, demi yang terbaik. Kalau tidak kita tidak konsisten. Yang mau kita cari, kepentingan nasional NasDem di atas kepentingan partai," ujar Paloh.

"Kita mencapreskan Bung Anies karena kita yakin itu sejalan untuk kepentingan nasional yang terbaik bagi bangsa ini. Kan itu keyakinan kita,"

"Tapi kalau ada lagi yang lebih baik dari itu kenapa enggak," sambungnya

Diketahui keduanya memang sempat bertemu untuk makan siang hersama di lantai 28, Wisma Nusantara, Jakarta Pusat.

Sebelumnya, Ketua DPP Partai Nasdem, Sugeng Suparwoto membenarkan Luhut Binsar Pandjaitan sempat mengusulkan nama calon wakil presiden (cawapres) untuk Anies Baswedan.

Namun Sugeng tidak menyebut nama yang diusulkan Luhut.

Sugeng juga mengatakan, Luhut tetap menghormati dan menghargai keputusan yang ditetapkan oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang tengah menggodok kandidat cawapres untuk bersanding dengan Anies Baswedan.

"Pak Luhut menghormati apa yang sudah diputuskan, dalam konteks kontestasi sekaligus menyangkut Pak Anies, itu eksplisitnya seperti itu," katanya. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com  

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved