Pemerintah Kabupaten Tangerang Bakal Segera Berlakukan Sekolah Hybrid Bagi Pelajar

Pelaksanaan sekolah hybrid tersebut akan dilakukan uji coba terlebih dahulu pada 10 SMP Negeri di wilayah Kabupaten Tangerang.

Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Joko Supriyanto
Tribuntangerang.com
Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar memberikan keterangan terkait rencana Program Sekolah Hybrid 

Laporan Wartawan,
TRIBUNTANGERANG.COM, Gilbert Sem Sandro

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Pemerintah Kabupaten Tangerang bakal segera menerapkan sistem pembelajaran hybrid di setiap sekolah pada tahun ajaran baru 2023/2024.

Sistem pembelajaran hybrid merupakan metode pembelajaran yang mengabungkan atau mengkombinasikan antara pembelajaran daring dengan pembelajaran tatap muka.

Pelaksanaan sekolah hybrid tersebut akan dilakukan uji coba terlebih dahulu pada 10 SMP Negeri di wilayah Kabupaten Tangerang.

Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, penerapan sekolah hybrid tersebut dilakukan untuk dapat menampung lebih banyak jumlah peserta didik yang memasuki jenjang SMP.

Pasalnya, jumlah daya tampung SMP Negeri di Kabupaten Tangerang tidak sebanding dengan angka peserta didik yang lulus jenjang Sekolah Dasar (SD).

"Rasionya lulusan SD di Kabupaten Tangerang ada 56.000 anak, sedangkan daya tampung untuk SMP negeri itu hanya untik 24.000 peserta didik," ujar Ahmed Zaki Iskandar, Selasa (18/7/2023).

"Maka dari itu saya mencoba terobosan baru yaitu sekolah hybrid, agar porsi sekolah negeri di jenjang SMP bisa bertambah, karena rasio yang timpang itu," imbuhnya.

Kemudian Zaki menambahkan, dicanangkannya gelaran sekolah hybrid juga untuk memadukan antara sekolah tatap muka atau blended learning terhadap pembelajaran digital.

Dari sistem pembelajaran Hybrid tersebut, nantinya terdapat fitur yang dapat memantau aktifitas siswa apabila meninggalkan proses pembelajaran.

"Jadi nanti siswa akan terpantau dari sistem pembelajaran ini, jika siswa meninggalkan materi siswa tersebut tidak bisa lanjut ke materi berikutnya," kata dia.

Kendati demikian Zaki menuturkan, agar pihak sekolah swasta tidak perlu khawatir akan dicangkannya program sekolah hybrid tersebut.

Pasalnya, tingginya angka peserta didik yang lulus setiap tahun di Kabupaten Tangerang belum dapat terakomodir secara keseluruhan di sekolah negeri milik pemerintah.

"Untuk sekolah swasta tidak perlu khawatir (dengan program sekolah hybrid), karena memang pemerintah belum sanggup untuk menanggung ataupun mengakomodir semua peserta didik yang lulus di setiap tahun ajaran baru," tuturnya.

Kedepan inovasi sekolah hybrid tersebut diharapkan, dapat memberi peluang kepada siswa lulusan SD agar dapat sekolah di sekolah negeri.

"Jadi ini merupakan upaya kami dalam mengantisipasi kebutuhan masyarakat dimasa yang akan datang," ucapnya.

"Karena memang kami melihat, sistem pembelajaran tidak hanya terpaku dalam kelas tapi sudah mulai masuk kepada pembelajaran digital yang berkembang," jelas Ahmed Zaki Iskandar. (m28)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved